Ketua Partai Politik, Formasi Awal Perang Pilbup Tanjab Barat 2024

Ketua Partai Politik, Formasi Awal Perang Pilbup Tanjab Barat 2024

*Oleh : Rian Muiz

"Beberapa orang mengubah partai mereka demi prinsip mereka; yang lain, mengubah prinsip mereka demi partai mereka." - Winston Churchill.

Politik adalah pilihan, sebuah kebebasan bagi tiap individu untuk memasuki suatu partai. Dalam tataran filosopis, politik dikaji sebagai strategi, dipadankan, dan dibandingkan dengan strategi perang dan tarung, dari Sun Tzu, Musashi atau Machiavelli sekalipun. 

Di Kabupaten Tanjab Barat, strategi politik Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah hari membentuk trend atau kecendrungan untuk tampil menjadi ketua partai politik. 

Kecendrungan ini menurut saya merupakan formasi awal dari skenario koalisi pemilihan Bupati Tanjab Barat 2024 yang sudah diambang pintu. 

Fenomena Bupati, Walikota serta para Wakilnya, menjadi ketua partai politik di Jambi bukanlah sesuatu yang baru. Ini keniscayaan. Karena sebagai orang yang memegang jabatan politik, menjadi pimpinan partai, merupakan kekuatan yang membedakan mereka dengan politisi lainnya.

Trend ini dipandang bagian dari penetrasi kekuasaan yang terkonsolidasi secara formal melalui saluran partai politik. Sesuai dengan pendapat Schedler, 2001, bahwa partai politik sebagai aktor utama dalam masyarakat politik, dan hanya salah satu komponen dari konsolidasi demokrasi. 

Selain itu, meski prosesnya tak selalu linear, para kepala daerah itu yakin dengan mengambil partai, mereka memiliki modal politik untuk masa depan di karir politik mereka. Semacam ada keyakinan akan tiket politik ke depannya.

Sebelumnya ada nama almarhum Asad Syam Bupati Muaro Jambi yang memegang kendali DPD Partai Demokrat Provinsi Jambi. Sehingga ketika Cek Endra Bupati Sarolangun menjadi Ketua Golkar, Fadhil Arief mengambil PPP, lalu Walikota Jambi Sy Fasha berlabuh ke Nasdem serta Mashuri menjadi ketua Demokrat, Anwar Sadat Ketua PAN Tanjab Barat dan Hairan Ketua NasDem Tanjab Barat, keputusan ini bukan hanya dipandang sebagai trend, tapi bagian upaya konsolidasi. Baik untuk pribadi mereka, maupun bagi partai politik yang mereka pimpin.

Tentu saja ini bisa dinilai sebagai fase persiapan menyongsong Pilkada 2024 khusus Pilbup Tanjab Barat 2024. Skenario konsolidasi para kepala daerah itu. Merujuk data survei elektabilitas di Pilbup 2020 lalu, hari ini hanya ada dua nama yang memiliki kans elektoral untuk maju sebagai calon Bupati. Pertama, sang petahana Anwar Sadat, dan Hairan sebagai penantang. 

Sudah diambang pintu, ke dua nama ini memiliki kans kuat untuk tampil berkompetisi. Pasca, permainan blok kekuasaan di roda pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 

Di atas kertas, Anwar Sadat dan Hairan kini memiliki partai sebagai modal dukungan maju di pemilihan Bupati Tanjab Barat 2024 ini.

Pertanyaannya, target politik apa yang dikejar Anwar Sadat dan Hairan mengambil partai, dan menjadi Ketua Partai? Jawabannya tentu bagian skenario untuk pilbup 2024 ini sendiri.

Meski cair, dan politik 2024 memiliki konstelasi yang bisa berubah, namun setidaknya dengan memiliki partai mereka memiliki nilai tawar dan kuasa untuk ikut menentukan terbentuk koalisi dipertarungan Pilbup Tanjab Barat 2024. 

Kenapa menjadi ketua partai? Anwar Sadat dan Hairan ini orang pintar dan berpengalaman dengan satu periode ini. Mereka tahu betul peluang keduanya dalam ukuran elektabilitas, realitas politik, termasuk kesiapan isi tas untuk menghadapi medan tempur di Pilbup 2024 ini. 

Apa yang terjadi hari ini adalah fenomena yang disebut Bullock dan Trombley, bahwa politik sebagai integrasi kuasa, moralitas, dan kepentingan pribadi ke dalam kebijakan dari yang mungkin atau kesempatan. Ada kepentingan diantara berbagai peluang yang ingin para kepala daerah itu mainkan.

Dalam pemahaman ini usaha politik tak lepas demi kemenangan partai, golongan, kelompok, bahkan pribadi tertentu saja. 

Politik adalah gelanggang pergulatan antar partai, antar kelompok, antar banyak orang, atas nama kepentingan dibanyak ruang sosial ekonomi, dan budaya saling terkait satu sama lain. 

Dari sini pemahaman kita, sampai pada politik sebagai suatu pertarungan. Dan pertarungan 2024 sesungguhnya telah dimulai dari formasi awal yang terbentuk.

***Penulis adalah Managing Director Lembaga Kajian Politik Regional Provinsi Jambi********