Illegal Drilling Ancaman Keselamatan, SKK Migas Ajak Media Bangun Kesadaran Publik

Illegal Drilling Ancaman Keselamatan, SKK Migas Ajak Media Bangun Kesadaran Publik

BEKABAR.ID, JAKARTA – Dalam acara Media Gathering FJM Jambi 2024, Senin (09/09/24) di Kalibata 21 Jakarta, Sr. Manager Relation Regional 1, Yudi Nugraha, menyoroti peran penting media dalam menjaga keselamatan lingkungan dan masyarakat terkait operasi hulu migas, khususnya dalam mengatasi isu illegal drilling dan illegal tapping yang menjadi masalah serius di wilayah Sumatera.

Yudi menggarisbawahi bahwa operasi ilegal di sektor migas ini sering kali menimbulkan risiko tinggi terhadap keselamatan masyarakat dan lingkungan. "Isu yang cukup sensitif secara sosial maupun keselamatan di wilayah Sumatra pada umumnya adalah operasi berisiko tinggi terhadap keselamatan lingkungan dan masyarakat, yaitu illegal drilling dan illegal tapping," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa sering kali kecelakaan yang disebabkan oleh aktivitas ilegal ini mengakibatkan hilangnya nyawa serta tumpahan minyak yang merusak lingkungan.

“Tentu kita semua berharap hal seperti ini tidak boleh terjadi di Jambi dan operasi migas lainnya di Indonesia. Operasi migas yang resmi dan diawasi harus mengutamakan keselamatan dan perlindungan lingkungan,” tegas Yudi.

Di sinilah peran media menjadi sangat penting. Menurut Yudi, media memiliki tanggung jawab besar untuk membantu meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya keselamatan kerja, perlindungan lingkungan, dan dampak negatif dari aktivitas ilegal. "Peran media sangat kritikal, untuk bersama-sama bersinergi membangun pemahaman yang baik di masyarakat mengenai keselamatan kerja, perlindungan lingkungan, dan menekan angka illegal drilling," katanya.

Lebih lanjut, Yudi juga menekankan pentingnya pemberitaan yang positif terkait berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) serta program-program penunjang produksi lainnya yang dilakukan oleh Pertamina dan SKK Migas. "Publikasi dan pemberitaan positif terkait program CSR dan program produksi akan memberikan dampak positif, baik langsung maupun tidak langsung, kepada masyarakat di wilayah operasi," jelasnya.

Selain itu, ia juga mengajak media untuk membantu membangun pemahaman masyarakat mengenai peran vital industri migas dalam pemenuhan ketahanan energi nasional. Menurut Yudi, sinergi antara industri, media, dan pemerintah sangat diperlukan untuk mencapai target pemerintah dalam mencapai produksi satu juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 BSCFD gas pada tahun 2030.

"Mari kita, industri dan media, bersama pemerintah (SKK Migas), saling bersinergi untuk mendukung pilar utama dalam program menuju 1 Juta BOPD minyak dan 12 BSCFD gas di tahun 2030," ajaknya.

Sebagai penutup, Yudi menyampaikan apresiasinya kepada seluruh rekan media atas kontribusi mereka dalam menjaga komunikasi terbuka dan berimbang dengan masyarakat. "Terima kasih atas kontribusi rekan-rekan media selama ini dalam membangun sinergi dan kolaborasi, serta dalam menyampaikan informasi yang akurat. Kami berharap kegiatan ini dapat semakin mempererat silaturahmi dan mendukung kolaborasi ke depannya," tukas Yudi. 

Pernyataan ini menjadi pesan kuat akan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam menjaga keselamatan, lingkungan, serta keberlanjutan industri migas di Indonesia.

Editor: Sebri Asdian