Enam Dewan Dapil IV Dinilai Tutup Mata Terhadap Keluhan Warga Sanggaran Agung dan Talang Kemulun, Bakal Ada Aksi Boikot 2024?

Enam Dewan Dapil IV Dinilai Tutup Mata Terhadap Keluhan Warga Sanggaran Agung dan Talang Kemulun, Bakal Ada Aksi Boikot 2024?

Anggota DPRD Kerinci Dapil IV / IST

BEKABAR.ID, KERINCI - Enam anggota DPRD Kabupaten Kerinci Dapil IV sepertinya tutup mata terkait keluhan masyarakat terhadap rusaknya jalan Desa Sanggaran Agung menuju Desa Talang Kemulun, Kecamatan Danau Kerinci.

Informasi yang berhasil dihimpun bekabar.id, keenam dewan itu sama sekali tidak memperjuangkan jalan tersebut pada APBD 2023. Meskipun keluhan warga sudah lama nyaring terdengar.

"Dari dewan tak ada usulan jalan (APBD 2023, red)," beber sumber beberapa waktu lalu.

Hal tersebut juga diperkuat oleh pengakuan Ketua DPRD Kerinci Edminuddin yang juga merupakan Ketua Banggar. Kepada bekabar.id dirinya mengungkapkan hingga saat ini jalan tersebut belum di usulkan. "Belum ada usulan," katanya singkat, Sabtu (19/11/22).

Sikap ke enam anggota dewan tersebut mendapat sorotan dari Ade Azmi, salah seorang tokoh pemuda Sanggaran Agung. Menurutnya, wakil rakyat bertanggungjawab memperjuangkan hak serta aspirasi masyarakat terutama di daerah pemilihan yang diwakili.

"Wakil rakyat mempunyai tanggung jawab dan kewajiban membela serta menyuarakan aspirasi rakyat yang menjadi kepentingan masyarakat," ujarnya, Sabtu (19/11/22).

Ia mengatakan, segala sesuatu yang disampaikan warga terutama dalam kegiatan reses (serap aspirasi) harus diperjuangkan untuk meningkatkan kualitas produktivitas serta kinerja dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat.

"Jadi aspirasi rakyat wajib dikoordinasikan dengan kepala daerah untuk mencari solusi bersama agar program pembangunan berjalan dengan maksimal," tuturnya.

Wakil rakyat, kata Ade, sudah diberikan amanah oleh masyarakat untuk perjuangkan aspirasi yang harus dilakukan dengan amanah.

"Informasi dan aspirasi masyarakat yang diterima terutama saat serap aspirasi harus disampaikan dan diperjuangkan kepada pemerintah, untuk memperjuangkan aspirasi rakyat dalam merealisasikan program pembangunan. Jadi jangan hanya memperjuangkan daerahnya saja, tapi harus merata di seluruh dapil," bebernya.

Dengan kondisi yang seperti ini, ke enam anggota dewan di dapil IV menurutnya terkesan tebang pilih dalam memperjuangkan aspirasi. "Kalau sampai jalan kami tak di perbaiki, bukan tidak mungkin akan ada aksi boikot suara dari lima desa disini," tukasnya.

Sementara ke enam anggota DPRD Dapil IV yakni M Yunus (Gerindra), Asril Syam (PAN), Nopandri Panca Putra (PKS), Darmayansyah (Demokrat), Sofwan (PKB) dan Asrizal (Golkar) ketika dikonfirmasi enggan berkomentar. Pesan yang dikirim pada Medsos pun tak digubris.

Diberitakan sebelumnya, lubang menganga besar disertai kondisi yang becek saat hujan membuat kondisi jalan Desa Sanggaran Agung menuju ke Desa Talang, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci semakin memprihatinkan.

Kerusakan yang sudah terjadi secara berlarut-larut ini membuat masyarakat sekitar berkeluh kesah.

Pasalnya, ruas jalan memang kerap dilintasi warga sekitar dengan berbagai aktivitas. Lalu lalang pengendara yang melintasi ruas jalan yang berstatus jalan Kabupaten Kerinci itu memang terbilang cukup ramai.

Terlebih, ruas jalan tersebut juga merupakan akses menuju ke banyak perkebunan dan sawah milik warga. Selain itu, jalan tersebut menjadi satu-satu akses menuju salah satu destinasi wisata andalan Kerinci, yakni Air Terjun Talang Kemulun serta Pesantren Internasional Ummul Quro yang diresmikan Ustad Abdul Somad (UAS) beberapa tahun lalu.

Syahrul Hadi, warga Desa Sanggaran Agung mengungkapkan sudah terhitung kurang lebih 10 tahun jalan tersebut luput dari perhatian pemerintah.

"Risih lah liat jalan kayak gitu, kita harus ekstra hati-hati jika berpapasan dengan kendaraan lain, kadang-kadang mau lewat aja susah, terlebih saat musim hujan begini," ucapnya yang kebetulan sedang melintas, Minggu (13/11/2022).

Menurutnya, kerusakan ruas jalan itu tidak hanya terjadi di satu titik saja, melainkan terdapat banyak titik. "Pokoknya kalau jalan sebentar ada lubang, jalan sebentar ada lubang lagi. Banyak lubangnya itu dan besar-besar juga," imbuhnya.

Ketika hujan tiba, Syahrul Hadi mengibaratkan beberapa lubang pada jalan seperti kubangan. "Mirip antara kubangan atau kolam ikan lah," ujar pria yang akrab disapa mamuk itu.

Senada, keluhan serupa juga turut utarakan oleh Warga Desa Talang Kemulun Fauzan Syafdi. Dirinya mengakui ada sejumlah titik yang mengalami kerusakan. Selain bergelombang, ruas jalan yang berlubang juga mengganggu aktivitas masyarakat setempat.

"Kondisinya banyak yang rusak dan sudah lama tak diperbaiki. Kerusakan jalan ini kerap mengganggu kenyamanan dan menyebabkan kecelakaan. Bila turun hujan, banyak genangan di lubang jalan. Tidak sedikit pemotor jatuh terperosok saat menerabas genangan air. Padahal di dapil IV sini ada dewan enam orang, tapi jalan masih begini dan sampai hari ini belum ada tanda-tanda bakal diperbaiki," beber dia, Senin (14/11/22).

Fauzan berharap kepada bupati maupun DPRD untuk bisa segera memperjuangkan dan memperbaiki jalan tersebut. "Ini sebagai bentuk aspirasi kami sebagai warga. Kami berharap jalan ini segera diperbaiki dengan segera. Mau sampai kapan lagi kondisi jalan dibiarkan begini," tandasnya. (seb)