Diam-diam Bekas Kades dan Sekdes di Sungai Penuh Ini Ditahan Jaksa

Diam-diam Bekas Kades dan Sekdes di Sungai Penuh Ini Ditahan Jaksa

BEKABAR.ID, SUNGAIPENUH - Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Sungai Penuh, diam-diam telah menetapkan bekas Kepala Desa dan Sekretaris Desa Air Teluh, kecamatan Kumun Debai, kota Sungai Penuh, sebagai tersangka dalam kasus dugaan Korupsi Penggunaan Anggaran Dana Desa Air Teluh Tahun Anggaran 2017 - 2018. 

Bahkan, Penyidik Kejaksaan pada Rabu (10/11/ 2021) sekira pukul 14.00 Wib telah dilaksanakan penahanan tingkat penyidikan terhadap kedua orang tersangka. 

Kepala Kejaksaan Negeri Sungai Penuh, Ristopo Sumedi, melalui kasi intel sumarsono membenarkan telah melakukan penahanan terhadap Sekretaris Desa Air Teluh, dia menyampaikan Kedua dilakukan penahanan dalam kasus dugaan perkara Tindak Pidana Korupsi Penggunaan Anggaran Dana Desa Air Teluh tahun 2017-2018.

"Kedua tersangka yakni Arbain  (50) mantan Kades 2012-2018 dan Resi Vernandes (41) mantan Sekdes 2015-2020. Keduanya telah dilakukan penahanan pada Rabu (10/11) kemarin,"kata Sumarsono kasi intel Kajari Sungai Penuh. 

Dia menjelaskan, dalam penggunaan anggaran Dana Desa tahun 2017-2018 ditemukan penyimpangan terhadap pengelolaan dan penggunaan anggaran tersebut secara melawan hukum dengan Pembelian tanah untuk pembangunan gedung seni dan budaya serta pembangunan Gedung seni dan budaya yang anggarannya telah dicairkan namun kegiatan tersebut tidak dilaksanakan (fiktif).

"Kemudian juga Ditemukan pengeluaran-pengeluaran yang tidak dilampiri dengan bukti pertanggungjawaban (SPJ)," ucapnya. 

Selain itu juga terdapat kekurangan volume terhadap beberapa pekerjaan fisik dan kelebihan pembayaran honor Lembaga-lembaga tidak dapat dipertangungjawabkan.

"Ditemukan adanya silpa anggaran Desa yang belum disetorkan ke kas Desa, namun anggaran tersebut sudah dicairkan dari Kas Daerah Kota Sungai Penuh," bebernya. 

Terhadap dugaan Tindak Pidana Korupsi Penggunaan Anggaran Dana Desa Air Teluh Kecamatan Kumun Debai Kota Sungai Penuh tahun Anggaran 2017- 2018 tersebut mengakibatkan terjadi Kerugian Keuangan Negara sebesar Rp.310.919.002,10 (tiga ratus sepuluh juta Sembilan ratus Sembilan belas ribu dua rupiah sepuluh sen).(*/JON)