BEKABAR.ID, JAMBI - Ditengah situasi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang tengah melanda Indonesia termasuk Provinsi Jambi, sejumlah masyarakat menggelar aksi unjuk rasa menolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Mirisnya, ratusan massa itu melupakan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.

Pantauan dilokasi, terlihat sejumlah peserta aksi tidak memakai masker, bahkan tidak adanya Physical Dinstacing yang telah dianjurkan oleh tim gugus tugas penangan Covid-19.

Didalam protokol kesehatan new normal yang tengah diterapkan Pemerintah Pusat yakni mengimbau masyarakat agar tetap menggunakan masker apabila keluar rumah, menjaga jarak 1-2 meter. Kemudian, selalu mencuci tangan dan menjaga kebersihan.

Juru bicara gugus tugas penangan Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah ketika dikonfirmasi via teleponnya mengatakan bahwa pihaknya sangat menyayangkan kurangnya kesadaran dari masyarakat terhadap protokol kesehatan.

"Harusnya masyarakat untuk saat ini tidak menggelar unras dengan massa yang mencapai ratusan. Karena, cukup saja perwakilan untuk menyampaikan kepada DPRD Provinsi Jambi,"ujarnya.

Menurut Johansyah, saat ini penangan Covid-19 masih terus dilaksanakan. Apalagi masih terdapat 35 persen pasien yang masih positif dari total 117 orang. Belum lagi yang ODP dan PDP.

Dirinya mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk sama-sama mendukung dalam pemutusan mata rantai Covid-19 dengan cara memakai masker dan tetap menjaga jarak. (wan/seb)