Ternyata Ini Manfaat JPS Ditengah Pandemi

Ternyata Ini Manfaat JPS Ditengah Pandemi

BEKABAR.ID, JAMBI - Saat ini, hampir semua negara di dunia, termasuk Indonesia berjibaku menangani pandemi virus corona (Covid-19) yang nyaris memukul seluruh sektor kehidupan masyarakat. Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada masyarakat perkotaan. Masyarakat yang berada di pedesaan juga turut merasakan efek pandemi yang melanda setidaknya di 215 negara di dunia.

Untuk itu, pemerintah menggulirkan sejumlah program pemulihan ekonomi, khususnya bagi masyarakat pedesaan yang terdampak pandemi Covid-19. Selain terus mengawal pelaksanaan protokol kesehatan guna menekan penyebaran virus, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan melaksanakan program Jaring Pengaman Sosial (JPS).

Di antara program JPS tersebut adalah pengembangan dan perluasan kesempatan kerja, terdiri dari program Tenaga Kerja Mandiri untuk penciptaan wirausaha dan Padat Karya yang bertujuan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan yang berkelanjutan.

Program JPS Covid-19 ini diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat desa yang mungkin kehilangan pekerjaan di tengah pandemi, kesulitan mencari kerja, atau yang berasal dari kalangan tidak mampu, program padat karya, Kemenaker RI juga melaksanakan Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk pekerja/buruh yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.

Sementara untuk menjaga keberlangsungan kegiatan usaha pada masa pandemi, Kemenaker RI sudah melaksanakan kegiatan promotif dan preventif di antaranya dengan mengeluarkan surat edaran tentang Rencana Keberlangsungan Usaha dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 dan Protokol Pencegahan Penularan Covid-19 di Perusahaan.

Pemerintah melalui Kemenaker RI juga melaksanakan program penanggulangan Covid-19 di tempat kerja, penerapan gerakan pekerja sehat di perusahaan, dan pengujian lingkungan kerja pada  Masyarakat mengapresiasi pelaksanaan program padat karya dari Kemenaker di Provinsi Jambi. Akibat pandemi Covid-19, hampir semua lapisan masyarakat terdampak, terlebih kelas menengah bawah.

Kalau krisis ekonomi dan moneter tahun 1997 silam, UKM tidak merasakan dampaknya, tapi beda dengan pandemi saat ini. Banyak UKM di daerah yang tutup usaha, para petani juga kesulitan.

Atas dasar itu, program padat karya infrastruktur berupa budidaya ikan air tawar dari Kemenaker RI sangat bermanfaat dan membantu masyarakat desa mengurangi beban ekonomi. 


Kelompok Tani Kampung juga banyak yang mengakui, kondisi petani memang sangat delimatis menghadapi situasi pandemi. Daya beli petani sangat lemah karena berkurangnya pendapatan. Pendapatan dari olah tani hanya bisa untuk bertahan untuk sedikit kebutuhan saja.

Makanya, para petani senang ada bantuan dari pemerintah ini  dan berharap pandemi segera usai sehingga daya beli kembali menguat.

Ketua TKM Suhaimi mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan para relawan Pokja dan stakeholder terkait untuk membantu kelompok masyarakat di Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi dalam merealisasikan program padat karya yang didanai dari Kemenaker RI.

“Mudah-mudahan program JPS Covid-19 memberikan manfaat bagi masyarakat desa, sekaligus mengembangkan potensi ekonomi lewat komoditas unggulan yang salah satunya Budidaya Ikan Air Tawar dari kemenaker RI,” jelasnya.

Busthomi sebagai pendamping TKM Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi menimpali, budidaya ikan air tawar merupakan salah satu pengembangan komoditas selain kopi, pinang dan kelapa yang sedang dikembangkan di wilayah Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi bersama.

“Kami memanfaatkan lahan untuk membuat kolam untuk budidaya ikan air tawar, untuk tumpang sari dengan tanaman”,” ujar Busthomi.