BEKABAR.ID,
JAMBI - Sepanjang tahun 2022, Pemerintah Desa (Pemdes) Koto
Majidin Mudik telah menyalurkan tiga kali Program Bantuan Langsung Tunai (BLT)
kepada masyarakat.
Kepala Desa (Kades) Koto Majidin Mudik Syaftiar, melalui Sekretaris
Desa (Sekdes) Koto Majidin Mudik, Deva Syahrial, mengungkapkan saat ini Pemdes
Koto Majidin Mudik sedang mempersiapkan penyaluran BLT tahap keempat. “Selama tahun
2022, sudah tiga kali kita salurkan. Sekarang sedang mempersiapkan penyaluran
yang keempat, ” ujarnya ketika dikonfirmasi, Kamis (15/12/22).
Pria yang
akrab disapa buya ini, menyebutkan, pembagian BLT tahap keempat dijadwalkan
pada tanggal 20 Desember mendatang. “Ada sebanyak 125 orang penerima BTL di
desa kita. Masing-masing akan menerima sebanyak Rp 300 ribu perbulan,”
tuturnya.
Deva
menerangkan, BLT yang disalurkan terdiri dari 40 persen dari dana desa. “Kalau
jumlah Dana Desa kita pertahunnya adalah Rp 920 juta,” ucapnya.
Desa Koto Majidin
Mudik, lanjutnya, juga telah memperoleh penghargaan dari Kementrian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) dalam kategori penyaluran
dan penyampaian BLT tercepat. “Alhamdulillah, dalam hal BLT, desa kita juga
mendapatkan penghargaan dari Kementrian Desa,” ujarnya.
Deva
menambahkan, tahun 2023 mendatang BLT Dana Desa akan diganti menjadi BLT
Kemiskinan Ekstrem. Meski nilai bantuannya masih sama, tapi jumlah penerimanya
akan berkurang.
“Berdasarkan
penyampaian Kementrian Desa, tahun 2023, BLT Dana Desa ditiadakan karena
landasan pembuatan program itu sudah tidak ada lagi, yakni pandemi Covid-19.
Karena itu, landasan penyaluran BLT harus disesuaikan dengan prioritas
pembangunan nasional 2023,” terangnya.
Selain itu,
Deva menjelaskan, besaran nilai BLT Kemiskinan Ekstrem ini sama dengan BLT Dana
Desa, yakni Rp 300 ribu perbulan. “Kriteria penerimanya adalah keluarga
berstatus miskin ekstrem yang keadaan ekonominya sangat lemah,” katanya.
Sementara,
untuk BLT Kemiskinan Ekstrim tahun 2023, ujar Deva, tetap bersumber dari Dana
Desa. “Akan tetapi dikurangi menjadi 20 persen dari yang sebelumnya 40 persen,”
tutupnya. (seb)