BEKABAR.ID, JAMBI - Kasus
perusakan Kantor Gubernur Jambi pada Senin, 22 Januari 2024, yang dilakukan
oleh sopir angkutan batu bara, telah menjadi sorotan serius Pemerintah Provinsi
Jambi. Untuk mengusut tuntas insiden ini, Ditreskrimum Polda Jambi segera
membentuk tim penyelidik yang turun ke lokasi.
Dirreskrimum
Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira, menegaskan bahwa penyelidikan
akan dilakukan secara menyeluruh. Tim akan memeriksa secara detail apa saja
yang terjadi sebelum, selama, dan setelah aksi perusakan tersebut.
"Dari
Inafis sudah turun ke lokasi kejadian, dan beberapa saksi yang menyaksikan
perusakan sudah kita mintai keterangan," ujar Kombes Andri Ananta, Jumat (26/01/24)
Hingga saat ini, lanjut dia, sudah ada 6 orang saksi dari pemerintahan yang memberikan keterangan terkait
insiden tersebut. "Tim penyelidik juga akan memeriksa isi rapat yang mungkin
menjadi pemicu aksi perusakan tersebut," ucapnya.
Aksi para sopir
angkutan batu bara dari KS Bara yang melempari Kantor Gubernur Jambi dengan
batu tersebut menyebabkan kerugian signifikan bagi Pemprov Jambi, mencapai
Rp500 juta. Laporan resmi mengenai kerugian ini telah disampaikan ke Polda
Jambi oleh pejabat setempat. Penyelidikan akan terus berlanjut untuk mengungkap
motif dan pihak-pihak yang terlibat dalam insiden tersebut.