BEKABAR.ID, KERINCI - Musim hujan yang terus mengguyur wilayah Kerinci dan Sungai Penuh sejak beberapa waktu lalu telah menyebabkan banjir di beberapa kecamatan. Banjir yang terjadi akibat meluapnya sungai dan saluran irigasi telah merendam ratusan rumah warga dan memutuskan beberapa jembatan.
Salah satu wilayah yang rawan terkena banjir adalah empat desa Koto Majidin, Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci.
Sekretaris Desa (Sekdes) Koto Majidin Mudik Deva Syahrial, S.Pd, M.Pd mengungkapkan, rumah-rumah warga yang berada dipelataran Sungai Batang Merao terancam terkena banjir karena air dari sungai yang meluap keatas. "Tadi malam air sampai menggenangi pekarangan SD 40/III Koto Majidin Mudik. Padahal lokasi SD itu cukup tinggi," ujarnya, Minggu (31/12/23).
Selain itu, pria yang akrab disapa Buya Deva ini menyebutkan, pemukiman warga disepanjang Bandar Kasigi turut terancam menjadi sasaran banjir. "Karena air yang mengaliri Bandar Kasigi itu berasal dari Sungai Batang Merao. Ketika intesitas air Sungai Batang Merao besar, maka aliran air di Bandar Kasigi juga ikut besar," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekdes Koto Majidin Hilir Adiyon Putra Jaya, S.Pd membeberkan, sawah-sawah warga tak lepas dari genangan banjir yang menjadi momok selama musim hujan akhir tahun ini. “Kalau hujan deras, air dari irigasi langsung meluap ke sawah karena saluran irigasi yang tidak mampu menampung debit air yang besar. Akibatnya, banyak padi petani yang terendam," jelasnya.
Tokoh Adat Koto Majidin ini menambahkan, banjir yang terjadi telah merugikan warga, baik secara materi maupun moril. Selain itu menurut Adiyon, banjir juga mengganggu aktivitas warga, seperti sekolah, bekerja, dan pertanian.
“Rumah warga ada yang terendam, tanaman dan ternak warga juga ikut terendam. Anak-anak sulit bersekolah, orang dewasa tidak bisa bekerja, ibadah pun terganggu. Ini sangat meresahkan kami,” ungkap Adiyon.
Sementara itu, Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Koto Majidin (IPPKM) Toni Evaidi, SE, ME mengimbau warga empat desa Koto Majidin untuk tetap waspada dan berhati-hati selama musim hujan.
“Kami imbau warga untuk waspada dan hati-hati selama musim hujan. Ikuti arahan dari pemerintah desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan petugas lainnya. Laporkan segera jika ada hal-hal yang mengancam keselamatan," ucap dia, Senin (01/01/24).
Toni Evaidi meminta masyarakat untuk melakukan langkah-langkah persiapan, seperti membersihkan saluran air, menempatkan barang berharga di tempat yang aman dan menyusun rencana evakuasi jika dibutuhkan.
"Dalam situasi darurat, koordinasi dan solidaritas antarwarga sangat dibutuhkan. Warga diminta untuk saling membantu sesama dan memberikan informasi kepada tetangga jika ada tanda-tanda bahaya. Langkah preventif ini diharapkan dapat mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh banjir," terangnya.
Dengan kerjasama dan kewaspadaan bersama, lanjut Mamuk, sapaan akrabnya, diharapkan warga empat Desa Koto Majidin dan wilayah sekitarnya dapat menghadapi musim hujan ini dengan lebih tangguh dan aman. "Peringatan ini menjadi panggilan untuk selalu menjaga solidaritas dan gotong-royong dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin timbul, semoga banjir segera belalu," tukasnya. (seb)