Menelisik Proses Pembuatan Kue Pedamaran Ala Hikmah Cake

Menelisik Proses Pembuatan Kue Pedamaran Ala Hikmah Cake

0

BEKABAR.ID, JAMBI - Kue Pedamaran merupakan salah satu ciri khas makan dari daerah Jambi, khususnya masyarakat Jambi Kota Seberang (Jakose). Kue dengan adonan tepung beras yang dicampur tirisan air daun pandan yang telah di blender, serta dicampur bersama gula merah dimasukan ke dalam wadah daun pisang yang dibentuk menjadi mangkuk berbentuk persegi panjang

Dijelaskan oleh Maimunah (54) atau yang kerap disapa Wak Mun warga Prumnas Aurduri Block C, RT 30, Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura bahwa dalam proses pembuatan kue pedamaran di Hikmah Cake memiliki perbedaan tersendiri.

"Kita membuat kue ini mengedepankan cita rasa dan kualitas. Terlebih dalam kebersihan," ujarnya Sabtu (9/5/2020).

Lanjutnya, guna mengedepankan cita rasa ini, pihaknya tidak menggunakan pasta atau bahan kimia kue, namun menggunakan daun pandan murni untuk warna hijau dan sebagai pengharum kue tersebut.

Tidak hanya itu, untuk gulanya sendiri, dirinya menggunakan gula batok murni. Dengan menggunakan gula batok sehingga tidak sedikitpun terasa pahit di lidah saat menyantap kue pedamaran miliknya.

"Kita membuat kue untuk dijual ini tentunya bisa dinikmati masyarakat yang membeli. Kalau dari rasa sendiri terasa tidak lezat di lidah, bagaimana masyarakat mau membeli," katanya.

Selama bulan suci ramadhan ini, dirinya memulai proses pembuatan kue pedamaran dimulai sejak Pukul 10.00 WIB dengan mempersiapkan wadah dari daun pisang. Kemudian, membersihkan daun pandan dan di iris kecil-kecil untuk memudahkan dalam proses memblander.

Terus, membuat adonan tepung dengan campuran air yang didapat dari hasil blanderan daun pandan tadi. setelah adonan siap, lantas gula batok yang di iris tipis-tipis dimasukan terlebih dahulu ke dalam wadah daun pisang dan diteruskan dengan menuangkan adonan tepung yang telah dicampur air dari daun pandan tadi.

"Untuk waktu pengukusan hanya membutuhkan waktu 15 menit. Satu kali kukus bisa mencapai 40 buah kue pedamaran," terangnya.

Sambung Wak Mun, jualan kue pedamaran ini telah dilakoninya sejak lama. Namun, untuk pemasaran di dalam Kota Jambi baru bulan suci ramadhan kali ini.

"Biasanya saya menitipkan kue hasil produksi saya sendiri di wilayah Kabupaten Muaro Jambi," tuturnya.

Untuk diketahui, untuk menyicipi kue pedamaran di Hikmah Cake, masyarakat tidak perlu merogoh kocek yang besar, cukup dengan Rp 1.500/buah masyarkat sudah bisa menikmati.

Disampaikan Wakmun, untuk bulan ramadhan ditengah pandemi Covid-19 saat ini, masyarakat bisa memesan kue pedamaran serta berbagai jenis kue lainnya via online di nomor 081369647589.

"Kami menerima pesanan takjil untuk partai kecil maupun besar," pungkasnya sembari tersenyum.

Kue Pedamaran merupakan salah satu ciri khas makan dari daerah Jambi, khususnya masyarakat Jambi Kota Seberang (Jakose). Kue dengan adonan tepung beras yang dicampur tirisan air daun pandan yang telah di blender, serta dicampur bersama gula merah dimasukan ke dalam wadah daun pisang yang dibentuk menjadi mangkuk berbentuk persegi panjang

Dijelaskan oleh Maimunah (54) atau yang kerap disapa Wak Mun warga Prumnas Aurduri Block C, RT 30, Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura bahwa dalam proses pembuatan kue pedamaran di Hikmah Cake memiliki perbedaan tersendiri.

"Kita membuat kue ini mengedepankan cita rasa dan kualitas. Terlebih dalam kebersihan," ujarnya Sabtu (9/5/2020).

Lanjutnya, guna mengedepankan cita rasa ini, pihaknya tidak menggunakan pasta atau bahan kimia kue, namun menggunakan daun pandan murni untuk warna hijau dan sebagai pengharum kue tersebut.

Tidak hanya itu, untuk gulanya sendiri, dirinya menggunakan gula batok murni. Dengan menggunakan gula batok sehingga tidak sedikitpun terasa pahit di lidah saat menyantap kue pedamaran miliknya.

"Kita membuat kue untuk dijual ini tentunya bisa dinikmati masyarakat yang membeli. Kalau dari rasa sendiri terasa tidak lezat di lidah, bagaimana masyarakat mau membeli," katanya.

Selama bulan suci ramadhan ini, dirinya memulai proses pembuatan kue pedamaran dimulai sejak Pukul 10.00 WIB dengan mempersiapkan wadah dari daun pisang. Kemudian, membersihkan daun pandan dan di iris kecil-kecil untuk memudahkan dalam proses memblander.

Terus, membuat adonan tepung dengan campuran air yang didapat dari hasil blanderan daun pandan tadi. setelah adonan siap, lantas gula batok yang di iris tipis-tipis dimasukan terlebih dahulu ke dalam wadah daun pisang dan diteruskan dengan menuangkan adonan tepung yang telah dicampur air dari daun pandan tadi.

"Untuk waktu pengukusan hanya membutuhkan waktu 15 menit. Satu kali kukus bisa mencapai 40 buah kue pedamaran," terangnya.

Sambung Wak Mun, jualan kue pedamaran ini telah dilakoninya sejak lama. Namun, untuk pemasaran di dalam Kota Jambi baru bulan suci ramadhan kali ini.

"Biasanya saya menitipkan kue hasil produksi saya sendiri di wilayah Kabupaten Muaro Jambi," tuturnya.

Untuk diketahui, untuk menyicipi kue pedamaran di Hikmah Cake, masyarakat tidak perlu merogoh kocek yang besar, cukup dengan Rp 1.500/buah masyarkat sudah bisa menikmati.

Disampaikan Wakmun, untuk bulan ramadhan ditengah pandemi Covid-19 saat ini, masyarakat bisa memesan kue pedamaran serta berbagai jenis kue lainnya via online di nomor 081369647589.

"Kami menerima pesanan takjil untuk partai kecil maupun besar," pungkasnya sembari tersenyum. (wow)