Melempem Jelang Lebaran, Aksi 3 OKP Mahasiswa Mendadak Batal, Padahal Janji Bakal Datangkan Ratusan Massa

Melempem Jelang Lebaran, Aksi 3 OKP Mahasiswa Mendadak Batal, Padahal Janji Bakal Datangkan Ratusan Massa

BEKABAR.ID, KERINCI - Jelang hari raya Idul Fitri, agenda aksi damai unjuk rasa di gedung DPRD Kerinci yang direncanakan pada Rabu (27/4) lalu mendadak batal.

Padahal, di gedung dewan puluhan aparat dari TNI, Polri dan Satpol-PP sudah siap siaga, begitupun anggota dewan juga sudah menamti, tapi justru tak seorang pun yang datang untuk menggelar aksi.

Dari data yang dihimpun, organisasi mahasiswa yang berencana unjuk rasa mengatas namakan “Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kerinci”.

Berdasarkan surat pemberitahuan aksi (SPA) yang ditujukan ke Polres Kerinci, aliansi mahasiswa tersebut gabungan dari tiga organisasi mahasiswa dan ditandatangani ketua organisasi, yakni Jaka Afriadi Ketua Umum IMM Kota Sungaipenih, Kiki Saputra Kurniawan, Ketua Umum PMII Kerinci-Sungaipenih dan Dedek Eko Pratama, Ketua Umum IMM Kabupaten Kerinci.

Dalam SPA tersebut, rencananya akan mengangkat isu dalam tuntutan tentang proyek multiyears dan gagalnya kepemimpinan DPRD Kerinci, dan menyatakan mosi tidak percaya terhadap DPRD Kerinci.

Alasannya, lahir dari kajian yang mendalam oleh aliansi mahasiswa dan masyarakat Kerinci, sehingga menimbulkan keresahan ditengah masyarakat.

Agendanya akan dilaksanakan pada Rabu (27/4), pukul 08.00 Wib, di Gedung DPRD Kerinci. Tak tanggung-tanggung, janjinya akan membawa 100 orang massa, dilengkapi atribut pengeras suara, spanduk, kain kafan, kertas karton, dan pita-pita. Namun agenda besar tersebut malah mendadak batal. 

Pantauan di gedung DPRD Kerinci, hanya tampak aparat yang bersiap berjaga, mahasiswa yang ingin unjuk rasa entah kemana. Tak ada kumpulan massa, apalagi pengeras suara dan spanduk serta kain kafan yang dijanjikan.

Dengan batalnya aksi tersebut, tentu menjadi pertanyaan sejumlah pihak, terutama para aktivis Kerinci dan Sungaipenuh. Ada apa dibalik batalnya demo tiga organisasi besar tersebut ?

“Tentu kita bertanya, ada apa? Padahal sebelumnya aksi adek-adek mahasiswa sangat bagus dan kompak dan mendapat perhatian masyarakat Kerinci dan Sungaipenuh,” ungkap Harmo Karimi, Ketua Aliansi Bumi Kerinci.

Dikatakannya, dengan pembatalan demo dengan persiapan yang terlihat serius, dikhawatirkan kepercayaan masyarakat terhadap ormas menjadi berkurang.

“Bisa saja dinilai tidak konsisten, publik menjadi tidak percaya lagi ke depan. Padahal, ujung tombak aspirasi masyarakat adalah kepada mahasiswa yang selalu berani reriak lantang, memperjuangkan kepentingan rakyat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kiki Saputra Kurniawan, Ketua Umum PMII Kerinci dan Sungaipenuh, dikonfirmasi untuk meminta jawaban mengenai pembatalan demo, enggan menjelaskan. Malah menanyakan kepada wartawan, untuk apa menanyakan hal tersebut.

“Maaf sebelumnya, kalau boleh tau abang dari mana, dalam rangka apa dan untuk apa menanyakan hal tersebut ?,” ungkapnya melalui pesan WhatsApp.

Setelah menunggu sekira setengah jam, Kiki membalas. Dia menjelaskan terkait batalnya aksi tersebut, dia mengaku hanya menunda, menimbang kondisi di lapangan tidak selamanya terkendali, dan mengingat sebelum ini IMM dan PMII sudah tiga kali mengadakan aksi.

“Terkait terjadinya aksi kami tadi, kami hanya menunda aksi tersebut. Dikarnakan mengingat dan menimbang, dalam bulan ini kami dari IMM maupun PMII sudah 3 kali mengadakan aksi, tentunya kondisi dilapangan tidak selamanya akan terkendali. Dan juga kami menimbang mengingat bulan suci Ramadhan tentunya kami juga tidak mempunyai 1 tugas yang hanya aksi-aksi saja. Kami masih mempunyai banyak kegiatan sosial yang kami adakan,” ungkapnya.

Begitupun Ketua IMM Kota Sungaipenuh, Jaka Afriadi dan Ketua IMM Kerinci, Dedek Eko Pratama, juga tidak membalas pesan yang dikirim, malah pesan tidak dibuka dan juga WA terlihat tidak aktif.(*)