KSR PMKRI se-Sumbagsel Sukses Digelar

KSR PMKRI se-Sumbagsel Sukses Digelar

BEKABAR.ID, JAMBI - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Jambi sukses melaksanakan konferensi studi regional se-Sumbagsel pada tanggal 14 sampai dengan 17 september 2021. Konferensi Studi Regional (KSR)  merupakan tingkat pendidikan formal ke-4 dalam PMKRI.

KSR kali ini dihadiri Delegasi  dan juga menjadi peserta yaitu anggota biasa  PMKRI dari PMKRI Cabang Bengkulu, PMKRI Cabang Palembang ,PMKRI Cabang Lampung dan PMKRI Cabang Jambi  yang merupakan tuan Rumah. KSR yang dilaksanakan di Balai Diklat Provinsi Jambi ini mengangkat tema "Mewujudkan Restorasi yang Berkeadilan". 

Konferensi Studi Regional se-sumbagsel dimulai pada jam 09.00 WIB dengan Sidang Pembuka yang dipimpin langsung oleh Pengurus Pusat PMKRI yaitu Oktavianus Alvin Aha selaku Presidium Riset dan Teknologi, Komisaris Daerah PMKRI Sumbagsel Alexander Silaban dan ketua cabang dari PMKRI se-Sumbagsel. 

"KSR ini merupakan wadah diskusi dan wadah untuk mengeluarkan ide-ide dan pemikiran kritis oleh setiap kader PMKRI. Terlebih isu yang diangkat merupakan isu hangat bagi provinsi-provinsi yang ada di sumatera bagian selatan terutama di Jambi. Harapannya dalam KSR ini dapat melahirkan ide dan solusi untuk menanggulangi permasalahan permasalahan lingkungan sekitar hutan" ucap Ketua Presidium PMKRI Cabang Jambi Indra Lumban Gaol dalam kata sambutannya.

Senada dengan itu Alexander Silaban selaku Komisaris Daerah PMKRI Sumbagsel juga menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya ajang formalitas sahaja melainkan forum besar yang akan menghasilkan kajian kajian intelektual dari setiap Kader PMKRI.

"Forum ini merupakan tempat berkumpulnya kader-kader pilihan untuk merumuskan kebijakan yang akan menjadi promotor gerakan PMKRI kedepannya. PMKRI harus hadir nyata dalam kehidupan bermasyarakat di daerah masing-masing Delegasi. Oleh karena itu forum besar ini kita laksanakan secara Langsung di Jambi," tutupnya.

Oktavianus Alvin Aha juga menegaskan bahwa setiap kader yang hadir di tempat ini hari ini diharapkan jadi role pergerakan PMKRI kedepannya di Sumatera Bagian Selatan dan Nasional secara khusus. 

"Ungkapan ini juga merupakan implementasi dari hasil-hasil Kongres dan MPA yang diadakan Ambon pada tahun 2020," tuturnya.

Ia berharap dengan kegiatan ini PMKRI sebagai bagian Penting dari bangsa memberikan rekomendasi rekomendasi yang Intelektual. "Demi pengurangan isu lingkungan di daerah Sumbagsel itu sendiri," tutupnya.

Untuk diketahui, selama KSR yang dilaksanakan empat hari ini, terdapat beberapa pemateri yang berkompeten dalam berbicara mengenai lingkungan hidup dan restorasi yang berasal dari banyak Instansi terkait seperti kapolda Jambi, WALHI jambi, Direktur PT. REKI dan Aktivis Lingkungan Hidup. Dalam KSR ini, peserta dibagikan menjadi 4 fokus grup diskusi supaya lebih efektif dalam menghasilkan beberapa gagasan yang membangun. 

Pada hari ke 4 Konferensi Studi Regional tersebut, diadakan Sidang Pleno dengan tujuan untuk mendapatkan rumusan rekomendasi kepada Pemerintah terkait isu yang diangkat dalam KSR ini.

Pada saat Sidang Pleno tersebut, terlahir 7 gagasan  mengenai Kerusakan akibat aktivitas pertambangan. Salah satunya Melaksanakan monitoring, evaluasi, pembaharuan dan pengecekan yang rutin dan berkelanjutan pada setiap perusaahan pertambangan.

Dan 3 rekomendasi terkait Karhutlah salah satunya  yaitu Meningkatkan keamanan dan Penegakan hukum terhadap pembakaran hutan dan lahan serta memperketat Frekuensi patroli dan pemeriksaan lapangan agar lebih ditingkatkan.    

Hasil dari KSR ini akan menjadi rekomendasi PMKRI Sumbagsel kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengenai restorasi dan lingkungan hidup.

Konferensi Studi Regional Sumbagsel 2021 selesai  dan ditutup pada tanggal 17 September tepatnya pada pukul 20.00 WIB dengan Sidang Penutup yang dipimpin oleh Pengurus Pusat PMKRI, Komda Sumbagsel dan Ketua cabang dari PMKRI se sumbagsel serta Ketua Panitia KSR.(*/wow)