BEKABAR.ID, JAMBI - El Nino adalah sebuah fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya. Fenomena alami ini menyebabkan perubahan pola cuaca global, yang berdampak signifikan pada iklim di berbagai wilayah di dunia, termasuk di Indonesia. Beberapa dampak yang paling potensial terjadi akibati badai El Nino ini adalah kekeringan yang mengakibatkan petani gagal panen, kebakaran Hutan dan lahan akibat titik panas yang terjadi di sekitar Hutan, dan Anomali cuaca.
Pratama Simarmata selaku Komisaris Daerah PMKRI Regio Sumbagsel Mengatakan khususnya di Provinsi Jambi sendiri perlunya kewaspadaan Tinggi menghadapi dampak dari fenomena El Nino ini. Disebutkanya bahwa, Pemerintah harus segera melakukan penanggulangan atas ancaman dampak El nino yang kini mulai terasa.
“ Kewaspadaan yang tinggi akan dampak El nino ini harus dilakukan pemerintah dan seluruh elemen masyarakat. Kita ketahui, beberapa waktu lalu terjadi karhutla di daerah Muaro Jambi. Oleh karena itu perlu rutinitas melakukan pendinginan (cooling) pada titik panas di hutan jambi.” Sebut pratama.
Berdasarkan informasi BMKG, Dampak ekstrem yang dapat terjadi akibat El nino yaitu kekeringan. Oleh karena itu, pemerintah provinsi jambi perlu mendata daerah yang terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih supaya melakukan penyuplaian air bersih.
“ Kekeringan ini kan salah satu dampak ekstrem akibat El Nino. Jadi, pemerintah dan seluruh forkopimda perlu menyuplai air bersih kepada daerah daerah yang sudah terdampak kekeringan. Menurut saya, Pemerintah untuk melakukan hal tersebut bukan hal yang sulit karena bisa saja bekerja sama perumda air minum jambi yang notabene milik pemerintah. Saya Ingatkan bahwa harus ada langkah cepat tanggap dan Konkret yang dilakukan. ” tutup Pratama Simarmata. (*)