Kisah Inspiratif Lima Pemuda Kerinci di Masa Pandemi, Kaya Tak Harus Menjadi Pegawai Negeri

Kisah Inspiratif Lima Pemuda Kerinci di Masa Pandemi, Kaya Tak Harus Menjadi Pegawai Negeri

BEKABAR.ID, KERINCI - Bagi sebagian orang, membuka usaha pada masa pandemi Covid-19 ini merupakan satu tantangan besar.

Pasalnya, merebaknya COVID-19 di dunia tentu memukul perekonomian semua Negara tidak terkecuali Indonesia. Krisis ekonomi menimpa hampir semua negara yang ada di dunia.

Belum lagi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) menjadi salah satu solusi yang dikeluarkan pemerintah guna menghentikan penyaluran virus.

Seberapa buruk dampaknya? Kita dapat melihat dengan meningkatnya jumlah pengangguran dan pelaku usaha yang gulung tikar akibat pandemi COVID-19 ini.

Walaupun banyak kegiatan yang tidak dapat berjalan seperti biasanya, lima pemuda di Desa Koto Majidin, Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci, yakni Andal, Fikral, Bima, Topan dan Dedo tak putus asa dalam melihat peluang usaha.

Bermodalkan tekat dan materi seadanya, mereka bekerja sama membuka dan mencari terobosan baru dalam membuka usaha dengan konsep yang didasari pada ciri khas masyarakat Desa Koto Majidin sejak dahulu, baik dari varian produk maupun pelayanan. Sehingga akhirnya usaha yang dijalankan di desa Koto Majidin ini diberi nama PutaiFarm.

PutaiFarm sendiri menyediakan Telur Bebek, Telur Ayam, Jamur Tiram dan Telur puyuh. 

"Desa Koto Majidin memang dikenal memiliki ternak dengan ciri khas tersendiri. Dari dasar itulah muncul ide usaha PutaiFarm yang menyediakan jasa pemesanan," kata Andal Andrizal

Selain itu, kata Andal, icon lain yang telah melekat di seluruh masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh kepada warga koto Majidin yakni dalam buritik, burayam pulo.

"Begitulah desa kami dikenal. Itik dan ayamnya yang memiliki ciri khas tersendiri membuat peminatnya meningkat. Hal itulah yang mendorong kami membuat trobosan usaha ini," ujarnya.

Ia menjelaskan, adapun konsep pelayanan yang diberikan ialah para pembeli dapat memesan via media social maupun ke nomor yang telah diterakan dari pihak PutaiFarm.

"Jadi pemesanan bisa melalui online juga, pelanggan juga tidak harus keliling desa untuk mencari kebutuhan. Untuk lebih jelasnya silahkan kepo di instagram @putaifarm," terang dia.

Sementara, Dedo Prayogo mengungkapkan, PutaiFarm saat ini berkonsentrasi dalam memasarkan produk asli Koto Majidin ini.

"Saat ini pemasaran kami masih di daerah Kerinci dan Sungai Penuh, target kami kedepanya, kami ingin memasarkan produk kami keluar daerah dan itu merupakan tantangan untuk kami selaku generasi milenial," papar Dedo.

Sementara, Fikral Hidayat berharap Pemerintah agar lebih memperhatikan pemuda milenial yang ingin merintis usaha.

"Saya yakin pemuda milenial pasti punya niat ingin merintis usaha, tapi banyak yang tidak tahu mulainya dari mana. Jadi saya berharap kepada pemerintah agar bisa lebih memperhatikan pemuda milenial. Yaaa minimal ada pelatihan atau binaan dari pemerintah," ujar pria yang akrab di sapa knik ini.

Ia juga menghimbau kepada kaum milenial seluruh Indonesia, terkhusus di Kerinci dan Sungai Penuh untuk berinovasi dengan memulai sebuah usaha. "Zaman sekarang, tidak ada alasan untuk tidak memulai, ayo disegerakan dari diri kita sendiri. Karena menjadi kaya tidak harus menjadi pegawai negeri," pungkas atlet Volly Ball ini. (wow)