Kenapa Anwar Sadat Tidak Copot Dirut Rumah Sakit dan Dewasnya?

Kenapa Anwar Sadat Tidak Copot Dirut Rumah Sakit dan Dewasnya?

BEKABARID, TANJABBARAT - Perkara menolaknya dua dokter spesialis melalui surat keputusan (SK) mutasi untuk bertugas kembali ke RSUD Daud Arif Kualatungkal oleh dr Septy, dan dr Budi harusnya di cerna dengan bijak oleh Bupati Anwar Sadat.  

Kenapa? Karena dua dokter spesialis itu tidak akan kembali bertugas di RS Daud jika masih dengan Dirut yang lama. 

Rian Muiz warga Tanjab Barat menyebutkan, harusnya Anwar Sadat selaku Bupati intropeksi dan mengevaluasi bawahannya. 

"Agar mendapat solusi yang menjadi permasalahan selama ini," ungkap Rian Muiz. 

Perkara tidak maunya dokter spesialis itu kembali bertugas ke RS Daud Arif, tentu saja menjadi persoalan masalah harga diri. dr Septy dan dr Budi itu dokter spesialis loh. Pekerjaan mereka itu profesi, dan diatur oleh undang-undang dan tidak sembarangan. 

"Yang menjadi pertanyaan saya? Jika Bupati Anwar Sadat tidak tahu menahu soal mutasi dua dokter itu sebelumnya, lalu menjadi kegaduhah masyarakat dan terganggunya pelayanan kesehatan! Kenapa hari ini Bupati Anwar Sadat itu tidak melakukan memberhentian terhadap Dewas dan mencopot jabatan Direktur Rumah Sakit Daud Arif?," tanya Rian Muiz. 

Sambungnya, akibat ulah mereka, pasien (masyarakat) menjadi susah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. 

Kalau kendala aturan, soal regulasi masalah aturan soal menonjobkan atau memindahkan Dirut itu, bisa saja melakukan Jobfit. "Atau melakukan kordinasi sama KASN," kata Rian Muiz. 

"Seperti kejadian-kejadian sebelumnya, dengan mudah Bupati Anwar Sadat melakukan Rotasi jabatan ASN. Bahkan ada yang akan memasuki masa pensiun pejabat eslon II di non-job kannya," ungkap Rian Muiz lagi. 

"Saya akan terus kertisi kinerja Anwar Sadat sebagai Bupati Tanjab Barat, selaku warga Tanjab Barat saya akan kritisi beliau di berbagai sektor kebijakan. Sebab, yang saya ketahui, Anwar Sadat lebih percaya kepada pembisik-pembisik dari pada Pengkritik," pungkasnya. (*)