BEKABAR.ID, JAMBI - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) akan dilaksanakan serentak
di Indonesia. Termasuk di Provinsi Jambi, mulai dari pemilihan gubernur hingga
pemilihan wali kota dan bupati.
Jelang pilkada biasanya berita hoax akan bermunculan di media
dari berbagai platform, baik media sosial bahkan mainstream. Berita-berita yang
belum jelas kebenarannya muncul akibat meningkatnya suhu politik.
Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Jambi,
Doddi Irawan, mengingatkan bahaya hoax terhadap masyarakat. Berita-berita
bohong bisa berpengaruh pada pola pikir masyarakat dan menimbulkan persoalan.
Doddi mengungkapkan, berita hoax menjelang pilkada muncul
akibat adanya kepentingan politik yang sangat kuat. Masing-masing pasangan
calon bersama timnya berupaya menjatuhkan rival-rivalnya.
“Apalagi kalau ada transaksi ekonomi di balik itu. Hoax
sengaja diciptakan. Ada yang sengaja membuatnya, dan ada yang membayar untuk
kepentingan politiknya. Ini biasanya banyak terjadi di media sosial,” ujar
Doddi.
Menurut Doddi, pembuatan dan penyebaran hoax melalui media
sosial sangat rentan. Ini efek dari kemajuan teknologi, yang memudahkan orang
menyampaikan sebuah kabar. Saat ini ada beberapa media sosial yang tren,
seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok.
“Penyebar hoax melalui media sosial mesti ditindak oleh
aparat penegak hukum. Aparat kepolisian punya alat-alat canggih untuk melacak
pembuatnya. Masyarakat yang merasa dirugikan jangan takut melapor ke
kepolisian,” katanya.
Doddi sangat menyayangkan ketika berita hoax terjadi di
media-media mainstream. Pasalnya, produk berita disebar melalui media
mainstream sangat jelas aturan mainnya. Harus patuh pada kode etik jurnalistik
dan UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
“Di situlah kelebihan media mainstream. Produksi berita ada
rambu-rambunya, sehingga berita yang disebar jelas kebenarannya. Media
mainstream menjadi penangkal berita hoax yang beredar di media sosial,”
ucapnya.
Doddi menegaskan, anggota JMSI Jambi sudah berkomitmen ikut
menangkal berita hoax. Tidak saja saat pemilu dan pilkada. JMSI ikut
mengedukasi masyarakat dan menciptakan situasi yang kondusif dengan
berita-berita yang dijamin kebenarannya. (*)