BEKABAR.ID, JAMBI - Hari Batik Nasional menjadi momentum perayaan batik sebagai cita lambang karya budaya bangsa. Peringatan hari batik nasional sudah ditetapkan menjadi perayaan budaya setiap tahunnya.
Pada momentum ini, Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Provinsi Jambi Heri Kusnadi menyebutkan batik telah mendapat pengakuan dari UNESCO pada tahun 2009 lalu sebagai warisan dunia.
"Banggalah jadi bangsa Indonesia yang memiliki warisan budaya batik, sebagai pengamalan dan bukti cinta kepada produk Indonesia," ujarnya.
Ia menerangkan, keberadaan batik sudah ada sejak abad ke-13, lebih tepatnya pada zaman Majapahit. "Batik merupakan identitas dan jati diri bangsa Indonesia yang telah ada sejak jaman nenek moyang. Sehingga batik tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Indonesia," jelas Heri.
Menurut Heri, batik juga merupakan ciri khas bangsa yang wajib di jaga dan lestarikan. Karena batik, kata dia, bukanlah sekadar kain atau simbol, melainkan juga citra bangsa. "Jika bukan kita yang mulai mengenakannya siapa lagi? Dari kita untuk Negeri,” ucapnya.
Kepada masyarakat Provinsi Jambi, Heri mengajak agar sama-sama mempromosikan serta melestarikan batik khas daerah masing-masing.
"Provinsi Jambi sendiri mempunyai beragam batik yang kualitasnya tidak bisa dipandang sebelah mata. Keberagaman corak juga tersebar pada masing-masing daerah dalam wilayah Provinsi Jambi. Untuk itu memperkenalkan batik jangan hanya pada hari batik saja, melainkan bisa diterapkan setiap harinya," kata tokoh muda Provinsi Jambi ini.
Ditambahkannya, membuat batik memanglah susah, tapi mempertahankannya sebagai budaya bangsa jauh lebih susah. "Yuk, lestarikan dan pertahankan batik sebagai budaya bangsa kita. Selamat Hari Batik Nasional 2021!" pungkasnya. (seb)