Buntut Surat Edaran Dishub Kota Sungai Penuh, SPBU Pelayang Raya Stop Stok Solar, Sopir Truk Ancam Gruduk DPRD dan Pemkot

Buntut Surat Edaran Dishub Kota Sungai Penuh, SPBU Pelayang Raya Stop Stok Solar, Sopir Truk Ancam Gruduk DPRD dan Pemkot

BEKABAR.ID, SUNGAIPENUH - SPBU Pelayang Raya Kota Sungai Penuh nyatakan tidak menyediakan lagi stok BBM untuk jenis solar. 

Hal tersebut setelah adanya surat edaran dari Dinas Perhubungan Kota Sungai Penuh nomor 550/160/Dishub-2/X/2021, perihal peringatan larangan parkir menggunakan badan jalan, tertanggal 11 Oktober yang ditandatangani langsung Kadis Perhubungan, Syamsul Bahrun.

"Demi menghindari terjadi parkir mobil truk yang di badan jalan karena antri mengisi solar di SPBU kami, untuk sementara stok solar kami stop dulu ,”ungkap Sadiyah kepada jarijambi.com media patner bekabar.id, Sabtu, (16/10). 

Ia mengutarakan permintaan maaf kepada masyarakat Kota Sungai Penuh terkait adanya kemacetan diarea SPBU miliknya. “Saya atas nama pengelola SPBU Pelayang Raya meminta maaf terkait adanya kemacetan yang terjadi ketika penyaluran BBM di SPBU,” ujarnya.

Ia mengatakan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terdapat kelemahan dalam manajemen. “Ada sejumlah masyarakat yang memfitnah kami terkait pelayanan dan mengakibatkan kemacetan. Namun yang perlu diketahui bahwa, masyarakat yang mempunyai usaha heler dan yang mempunyai mobil pribadi dump truck merupakan usaha yang memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup keluarga,” jelasnya.

“Kok, kami yang disalahkan. Bahkan SPBU Pelayang Raya saja yang sering di permasalahkan, padahal di Kota Sungai Penuh ada empat SPBU. Kalau masalah antrian tentu harus antri dalam pengisian BBM terutama jenis solar,” sebutnya.

Terkait persoalan penguna badan jalan, ia menuding banyak masyarakat yang melakukan bisnis pribadi dengan memakai badan jalan untuk. "Sementara kami ini untuk kepentingan orang banyak, kok selalu disalahkan," katanya.

Selain itu, ia membantah terkait isu adanya SPBU Pelayang Raya bekerja sama dengan agen atau penjual di pinggir jalan. "Silahkan tanya langsung dengan orag yang menjual dipinggir jalan, biar mereka yang menjawab langsung," imbuhnya.

Hanya saja, untuk pedagang minyak enceran yang membeli minyak di SPBU menurut Sadiyah sudah mempunyai surat dari Kades. "Karena salah satu syarat untuk pengusaha eceran harus ada izin kades,” tukasnya.

Sadiyah meminta kepada Pemkot khususnya Dishub Kota Sungai Penuh, untuk turut mengatur arus lalulintas terutama kepada truk yang masuk dari jalur Puncak.

“Tolong atur mobil puso yang lewat dari arah Puncak, kadang bersamaan dengan waktu pengisian minyak. Di situ sering juga macet terlalu lama, karena mobil puso itu kan besar, atur lah jadwal mobil lewat dari Puncak dan lagian kan ada petugas di Puncak,” bebernya.

Ia menyayangkan SPBU Pelayang Raya yang selalu menjadi sorotan. Padahal Sadiyah menilai SPBU tersebut banyak membantu masyarakat. "Kalau di segi bisnis lebih baik kami memperbanyak menyediakan stok minyak deltalex dari pada solar, jelas untungnya. Tapi kita memikirkan masyarakat khusus sopir dan yang mempunyai heler," tegasnya.

Terpisah, sopir dump truk menyayangkan keputusan Dishub Sungai Penuh yang berdampak dihentikannya penjualan solar di SPBU Pelayang Raya. Padahal menurutnya, mayoritas sopir merasa senang terhadap pelayanan SPBU Pelayang Raya.

"Jangan hanya bisa menyalahkan SPBU Pelayang Raya, kami sopir sangat senang dengan pelayanan SPBU Pelayang Raya di banding kan dengan SPBU yang lain, SPBU lain banyak tidak menyediakan solar,” sebutnya.

Sopir dump truk mengharapkan kepada Pemkot Sungai Penuh untuk melihat langsung kelapangan sebelum mengambil keputusan.

“Kami minta kepada Pemkot Sungai Penuh untuk turun kelapangan agar bisa melihat fakta yang sesungguhnya terjadi dan kami minta kita tidak saling menyalahkan,” cetusnya.

Ia mengakui jika stok solar putus akan berdampak pada roda perkenomian para sopir dump truk.

“Kami mau mencari rezki kemana, kalau usaha kami tidak jalan. Artinya jika sampai tidak ada stok solar di SPBU Pelayang Raya maka akan berdampak terhadap ekonomi keluarga,” jelasnya.

Ditambahkannya, persatuan sopir dump truk akan ancam melakukan aksi turun ke jalan ketika tidak ada stok SPBU jenis solar. “Dari persatuan sopir, baik Kerinci maupun Sungai Penuh akan melakukan aksi jika stok ini tidak ada, aksi ini akan kami lakukan ke DPRD Kota Sungai Penuh dan Pemkot Sungai Penuh," bebernya.

Ia mendesak Pemkot dan DPRD Sungai Penuh menyurati SPBU Pelayang Raya agar kembali menyediakan stok solar.

"Mewakili sopir lainnya, kami minta kepada SPBU Pelayang Raya agar kembali menyediakan minyak solar agar anak istri kami bisa makan. Soal pelayanan bandingkan sendirilah, SPBU lain saya kira pelayanannya jauh di bawah SPBU Pelayang Raya, itu fakta," pungkas dia. (jon/wow)