BPUM Tak Kunjung Diterima, Abdul Munir Iba, Kadis Perindag Tanjab Barat Tak Bersuara

BPUM Tak Kunjung Diterima, Abdul Munir Iba, Kadis Perindag Tanjab Barat Tak Bersuara

Ilustrasi Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) / IST

BEKABAR.ID, KUALATUNGKAL - Perjuangan Abdul Munir, warga Kelurahan IV Kota, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjab Barat untuk memperjuangkan haknya dalam mendapatkan Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) seakan-akan menemui jalan buntu.

Setelah tiga bulan lamanya sejak bahan diserahkan sebagai persyaratan, bantuan tersebut tak kunjung dicairkan kepadanya.

Namun hal tersebut tentu tak membuat Abdul Munir putus asa dan patah semangat. Meski teman seperjuangan yang menyerahkan bahan persyaratan bersama dengannya tiga bulan lalu itu bantuannya sudah dicairkan, Abdul tetap sabar sembari tetap berkoordinasi dengan pihak terkait.

Hari-hari berlalu, minggu berganti dan bulan pun terus bertukar. Bantuan yang ia nanti-nantikan untuk membantu menambah modal usaha cucian motornya tak juga kunjung dicairkan.

Padahal persyaratan yang ia serahkan sama persis dengan persyaratan warga yang sudah dicairkan. Abdul pun memutuskan menanyakan hal itu ke pihak kelurahan, namun jawaban dari pihak kelurahan menurutnya kurang memuaskan.

"Pegawai di Kelurahan bilang, bantuan itu nasib-nasipan," ungkapnya dengan nada iba kepada bekabar.id, di depan kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tanjab Barat, Senin (13/9/21).

Dengan mengenakkan jaket merah lusuh, ia pun bergegas memasuki kantor Disperindag yang bertingkat dua itu. Namun lagi-lagi menemui jalan buntu.

"Kata orang sini (Disperindag, red) lampu mati, nanti dicek," tuturnya sambil menirukan logat bicara salah seorang pegawai Disperindag tersebut dengan raut muka sedih.

Padahal menurut Abdul Munir, ia sangat mengharapkan bantuan tersebut untuk menambah modal usaha cuciannya.

"Yang saya sayangkan, ada warga yang sama sekali tidak punya usaha, namun bantuannya cair. Sementara saya yang jelas-jelas punya usaha dan sangat butuh tambahan modal, sampai hari ini tak kunjung cair," bebernya.

Abdul juga sempat mengajak tim bekabar.id untuk melihat kondisi usaha cuciannya itu "Boleh dilihat langsung kondisi cucian saya bang. Tempat, alat dan peralatan memang seadanya saja. Intinya hanya bisa memenuhi kebutuhan untuk menyambung hidup," ucapnya.

Ia berharap agar bantuan untuk dirinya segera di akses oleh Disperindag. "Usulan saya, survey dululah sebelum pencairan, agar bantuan benar-benar tepat sasaran," ujarnya.

Lurah Tungkal IV Kota Muhammad Arif ketika dikonfirmasi terkait BPUM mengakui jika pihaknya hanya sebatas menerima usulan dari masyarakat.

"Soal layak atau tidaknya masyarakat yang menerima bantuan, saya juga kurang paham, coba tanyakan ke Disperindag," katanya.

Ia juga berharap penerima BPUM adalah warga yang layak menerima bantuan. "Kemauan kami memang orang yang betul-betul layaklah yang mendapatkan bantuan tersebut," pungkasnya.

Sementara, terkait hal ini Kepala Disperindag Tanjab Barat Syafriwan terkesan bungkam dan tak bersuara. Pesan WhatsApp yang layangkan kepadanya, tak digubris hingga berita ini dinaikkan.

Untuk diketahui, sebelumya Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menyalurkan BPUM tahap kedua. Penyaluran bantuan langsung tunai atau BLT UMKM Rp1,2 juta tahap 2 terbagi menjadi 3 periode, yakni Juli, Agustus, dan September 2021. 

Para pelaku Usaha Kecil dan Mikro (UKM) yang telah terdaftar sebagai penerima bantuan akan menerima uang sejumlah Rp1,2 juta yang disalurkan kepada 3 juta pelaku UKM yang belum pernah menerima BPUM dan sesuai dengan kriteria. 

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (kemenkop) melalui akun Instagram resminya mengumumkan jadwal pencairan BPUM atau BLT UMKM Rp1,2 juta. Bantuan dana hibah tersebut akan disalurkan kepada 1,5 juta pelaku usaha mikro pada Juli, 1 juta pada periode Agustus, dan 500 ribu pada September 2021.

Adapun, total anggaran yang telah disediakan oleh pemerintah untuk banpres tahap kedua ini mencapai Rp 3,6 triliun. (seb)