Bibir Sungai Kian Dekat Dengan Rumah Penduduk, Ini Penyebabnya

Bibir Sungai Kian Dekat Dengan Rumah Penduduk, Ini Penyebabnya

BEKABAR.ID, KERINCI - Kondisi Sungai Batang Merao di Kabupaten Kerinci saat ini kian memprihatinkan. Sebab tiap hujan turun, selalu diiringi  dengan banjir. Akibatnya bantaran sungai mengalami abrasi atau pengikisan bibir sungai. Selain itu, Sungai Batang Merao juga sudah sangat dangkal.  

Hal ini hampir terjadi di sepanjang Sungai Batang Merao, yang melewati beberapa kecamatan di Kerinci. Seperti di Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci, tepatnya di Desa Lubuk Suli dan desa Ladeh Dusun Baru Kubang. Akibat terjadi abrasi dan pendangkalan Sungai Batang Merao, akhirnya air sungai meluap mengakibatkan rumah warga terendam banjir. Di saat air surut, badan sungai terus melebar karena pinggiran sungai mengalami abrasi akibat pinggir sungai mengalami longsor.

Awi, salah seorang warga mengatakan bahwa bibir Sungai Batang Merao mudah sekali longsor setiap setelah terjadi banjir. Kemudian diikuti dengan abrasi dan ini sudah terjadi sejak lama. Pembangunan  tembok penahan banjir yang dibangun pemerintah, mengalami longsor. Akibatnya, tembok penahan ikut terjun ke Sungai Batang Merao.

"Sungai Batang merao kian dangkal dan melebar, akibat longsor sungai kian dekat dengan rumah penduduk," katanya.

Sumber koran ini mengatakan, warga Lubuk Suli selalu saja alami banjir dadakan akibat meluapnya air sungai. Masyarakat berharap pemerintah atau Balai Wilayah VI Jambi, segera membangun batu bronjong agar sungai tidak mudah longsor.

"Kita minta ada pemasangan batu bronjong dan membangun tembok penahan banjir. Kalau hanya dibangun tembok tanpa bronjong, maka akan tetap amblas karena air sungai tidak bisa menahannya. Sehingga mudah longsor tebing sungai," katanya. 

Terkait dengan terjadinya abrasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sampai saat ini belum melakukan tindakan antisipasi, supaya abrasi tidak melebar. Salah satu yang harus dilakukan oleh BPBD L, menurut warga adalah dengan melakukan pemasangan batu bronjong di sepanjang Sungai Batang Merao, terutama di lokasi terjadinya abrasi.

"Sampai saat ini belum ada tindakan dari BPBD," katanya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kerinci, Darifus belum bisa dikonfirmasi. Nomor ponsel yang biasa dihubungi, tidak menjawab panggilan telepon. (*)