BEKABAR.ID, KERINCI – Minggu
(8/9/2024) malam menjadi salah satu momen yang mungkin tak terlupakan bagi
Monadi - Murison. Warga dari berbagai desa berbondong-bondong menuju kediaman
Monadi, Bakal Calon Bupati Kerinci, untuk menghadiri acara Yasinan dan ceramah
agama. Kehadiran massa yang begitu besar tidak hanya memperlihatkan dukungan
politik, tetapi juga menguatkan solidaritas sosial yang semakin terjalin erat
di tengah masyarakat.
Tidak hanya Yasinan dan ceramah
agama, akan tetapi suasana menjadi lebih meriah dengan penampilan Sike Rebana
khas Kerinci. Alunan suara merdu yang diiringi tabuhan rebana membuat malam itu
terasa hidup, diwarnai kebersamaan dan nuansa kekeluargaan yang begitu kental.
Sike Rebana, kesenian tradisional
yang kaya akan makna, menghidupkan rasa bangga warga akan budaya lokal dan
menjadi simbol persatuan di tengah keramaian.
Warga yang hadir datang dari berbagai
daerah, termasuk Koto Lebu Tinggi dan tiga desa di Hiang, menambah kesan bahwa
Monadi adalah sosok yang diterima dan dihormati di seluruh wilayah Kerinci. Tak
hanya itu, Lembaga Adat Mandaro Langit dari Desa Terutung juga turut memberikan
dukungannya, bersama dengan sejumlah tokoh masyarakat lainnya yang hadir malam
itu. Suasana penuh haru dan bangga menyelimuti seluruh acara.
Pada kesempatan tersebut, Monadi
menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas kehadiran warga yang memenuhi
kediamannya. “Alhamdulillah, saya merasa sangat bersyukur melihat begitu banyak
warga yang hadir malam ini. Hal ini memberikan energi dan kekuatan bagi kami
untuk terus berjuang demi kemajuan Kerinci. Saya yakin, dengan kebersamaan ini,
apa yang kita cita-citakan untuk Kerinci akan tercapai,” ucap Monadi.
Monadi juga menegaskan pentingnya
memelihara budaya dan nilai-nilai agama di tengah masyarakat. Bagi Monadi,
Yasinan dan Sike Rebana bukan hanya seremonial, melainkan bagian dari jati diri
masyarakat Kerinci yang harus dilestarikan. “Budaya adalah identitas kita,
warisan nenek moyang yang harus kita jaga. Saya berjanji, jika dipercaya
memimpin Kerinci, saya akan memastikan budaya dan tradisi kita tetap hidup dan
berkembang bersama pembangunan,” tegasnya.
Sementara itu, Murison, yang turut
hadir dalam acara tersebut, menambahkan bahwa pertemuan besar ini menunjukkan
solidaritas masyarakat Kerinci yang luar biasa. Ia menekankan pentingnya
menjaga semangat kebersamaan ini dalam setiap langkah pembangunan daerah.
“Kami sangat bersyukur atas
antusiasme luar biasa dari masyarakat. Ini bukan hanya soal dukungan politik,
tetapi juga soal semangat kebersamaan yang terbangun di antara kita. Saya dan
Monadi berkomitmen untuk terus mendengarkan aspirasi masyarakat dan
bersama-sama membangun Kerinci yang lebih baik. Kekuatan kita ada pada
solidaritas, dan itulah yang akan menjadi fondasi pembangunan Kerinci di masa
depan,” ujar Murison dengan penuh optimisme.
Tidak hanya Monadi dan Murison yang
memberikan sambutan, para warga yang hadir pun turut berbicara tentang harapan
mereka terhadap sosok pemimpin yang mereka dukung. Taufik, seorang warga yang datang
mengungkapkan kebanggaannya atas kedekatan Monadi dengan masyarakat.
“Beliau bukan hanya calon pemimpin,
tetapi juga sosok yang selalu ada untuk masyarakat. Saya merasakan betul
bagaimana beliau dekat dengan kami, warga desa, dan selalu mendengarkan apa
yang menjadi keluhan kami. Malam ini adalah bukti bahwa Monadi bukan hanya
memikirkan politik, tetapi juga bagaimana menjaga silaturahmi dengan
masyarakat,” ujar Taufik penuh semangat.
Acara yang berlangsung hingga larut
malam itu tidak hanya menjadi ajang untuk menguatkan dukungan politik, tetapi
juga momen berharga untuk mempererat hubungan kekeluargaan di antara warga.
Solidaritas yang ditunjukkan oleh ribuan warga yang hadir semakin memperkuat
keyakinan bahwa Monadi dan pasangannya, Murison, memiliki peluang besar untuk
memenangkan Pilkada Kerinci mendatang.
Dukungan yang begitu solid untuk
pasangan Monadi-Murison tampaknya tidak hanya membawa harapan baru bagi masa
depan Kerinci, tetapi juga simbol kebersamaan dan kekuatan budaya yang
menyatukan masyarakat di seluruh wilayah dan lapisan.
Editor: Sebri Asdian