BEKABAR.ID, SUNGAIPENUH - Hoax atau berita bohong dapat
melahirkan polarisasi politik yang dapat memecah belah masyarakat di ajang 5
Tahunan ini, terlebih lagi jika hoax tersebut disebarkan di ruang digital yang
sangat masif.
Oleh karena itu penting sekali bagi
setiap elemen masyarakat dan khusus nya para calon kepala daerah dan wakil
kepala daerah untuk menyuarakan pilkada damai ini dengan Riang dan gembira.
Kita semua memiliki tanggung jawab
untuk memberikan pendidikan politik bagi masyarakat tentang pentingnya pilkada
yang bersih dari isu politik identitas, politisasi SARA, hoaks, dan ujaran
kebencian.
Pilkada yang damai, riang gembira
tanpa hoaks dan ujaran kebencian merupakan hal yang penting dalam rangka
mewujudkan Pilkada yang berintegritas.
"Kita harus dapat melawan itu
semua agar terhindar dari polarisasi politik yang dapat memecah belah
masyarakat," kata tokoh muda Kabupaten Kerinci, Niko Setiawan.
Ia juga menyebutkan, di era yang
serba digital ini masyarakat harus pintar memilah informasi yang diterima,
karena banyak disinformasi yang beredar khususnya di tahapan kampanye ini.
Masyarakat harus bijak dan cerdas
dalam menerima informasi yang didapat di sosial media, baik lewat Facebook,
Instagram, pesan Whapshap maupun media-media online.
Untuk mewujudkan hal
tersebut,pentingnya pemahaman mengenai literasi digital agar terhindar dari
bahaya hoaks di ruang digital.
Literasi digital akan menciptakan
tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis- kreatif.
"Masyarakat tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif, menjadi korban informasi hoax, atau korban penipuan yang berbasis digital. Membangun budaya literasi digital perlu melibatkan peran aktif masyarakat secara bersama-sama," ajaknya. (*)