BEKABAR.ID, SUNGAIPENUH - Suasana politik Kota Sungai Penuh kembali menggeliat setelah berakhirnya gelombang Pemilihan Presiden dan Legislatif pada 14 Februari lalu. Tanda-tanda aktivitas politik mulai muncul, di berbagai sudut kota, mulai dari baliho, spanduk, hingga pernyataan resmi dan deklarasi Bakal Calon (Balon) Walikota Sungai Penuh dari beragam tokoh.
Riuhnya aktivitas politik tidak hanya terasa di dunia nyata, tapi juga semakin nyaring terdengar di berbagai platform media sosial. Berbagai argumen dan dukungan untuk kandidat yang berbeda-beda pun tersebar di ruang publik.
Meskipun hasil suara Pemilu 2024 menjadi faktor kunci bagi Partai Politik (Parpol) dalam menentukan Calon Walikota Sungai Penuh, namun tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh publik yang berpotensi untuk maju dalam Pilkada 2024 sudah mulai tampil dan membuat eksistensi mereka terasa.
Dari beragam nama Balon Walikota Sungai Penuh yang mencuat, menurut pengamat politik, ada 9 tokoh yang memiliki potensi atau layak untuk didorong maju dalam Pilwako Sungai Penuh tahun 2024. Di antara mereka adalah petahana Ahmadi Zubir dan Alvia Santoni (Antos), serta tokoh lain seperti Fikar Azami, Ferry Satria, Maya Novefri, Defitra Eka Jaya (DEJ), Zulhelmi, Noviar Zein, dan Syafril Nursal.
"Munculnya sejumlah tokoh potensial dari Kota Sungai Penuh yang berpotensi maju pada Pilwako 2024 ini mencerminkan dinamika politik Sungai Penuh yang semakin berkembang," ujar Pengamat Politik Provinsi Jambi, Irwan Aditama kepada bekabar.id, Selasa (27/02/24).
Irwan menjelaskan bahwa petahana Ahmadi Zubir kemungkinan besar akan kembali maju karena telah menjadi kader PDIP dan memiliki jaringan politik yang solid untuk memobilisasi sumber daya dan dukungan yang diperlukan selama kampanye.
"Belum lagi memiliki infrastruktur kampanye yang sudah mapan, termasuk basis dukungan dan relawan yang telah terbentuk sebelumnya. Semua faktor ini, bersama dengan keuntungan incumbent yang umumnya dimiliki oleh petahana, menjadikan mereka calon yang potensial untuk sukses dalam Pilwako," terangnya.
Demikian juga dengan Antos, Wawako Sungai Penuh ini menurutnya bahkan sudah menjadi ketua PPP Sungai Penuh. "Sehingga baik Ahmadi maupun Antos sudah memiliki kendaraan politik masing-masing. Cuma kelanjutannya kita tidak tahu, apakah keduanya masih solid atau nanti bagaimana," jelas Irwan.
Namun, menurut Irwan, Fikar Azami juga tetap menjadi figur yang patut diperhitungkan. Prestasi Partai Golkar di Kota Sungai Penuh pada Pileg 2024 di bawah komando Fikar merupakan bukti dari kekuatannya. Pengalaman Fikar sebagai Ketua DPRD Kota Sungai Penuh serta perjuangannya dalam Pilwako sebelumnya juga menjadi modal besar untuk kembali maju.
"Lima kursi partai Golkar di DPRD Kota Sungai Penuh itu prestasi yang luar biasa yang ditunjukkan Fikar. Tak sembarang orang bisa menorehkan sejarah tersebut," katanya.
Selain ketiga politisi tersebut, nama-nama seperti Maya Novefri Kadis PUPR Kabupaten Kerinci, DEJ Pengusaha, Ferry Satria Ketua PKS Kota Sungai Penuh, Zulhelmi Wakil Walikota Sungai Penuh periode 2014-2019, Noviar Zein Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Kerinci, dan Syafril Nursal yang merupakan seorang pensiunan Polri juga masih layak untuk diperhitungkan.
"Nama-nama ini masih diperhitungkan, terlepas punya minat untuk maju atau tidak. Tapi sederet nama tersebut sudah pasti punya kekuatan, bobot ataupun mesin politik dalam Pilwako," ucapnya.
Irwan menekankan pentingnya bagi masyarakat Kota Sungai Penuh untuk tidak hanya mempertimbangkan popularitas atau latar belakang politik calon, tapi juga visi, integritas, dan komitmen mereka dalam mewujudkan perubahan yang positif. "Keberhasilan pemimpin tidak hanya ditentukan oleh popularitas, melainkan juga oleh visi, komitmen, dan kapasitas kepemimpinan yang dimiliki," pungkasnya.
Editor: Sebri Asdian