Ini Keluhan Masyarakat Bulian Jaya ke Syafril Nursal

Ini Keluhan Masyarakat Bulian Jaya ke Syafril Nursal

BEKABAR.ID, BATANGHARI - Calon wakil gubernur Jambi, Syafril Nursal mendengarkan keluhan masyarakat Bulian Jaya, Kecamatan Muro Sebo Ilir, Kabupaten Batanghari, Jumat (23/10).

Diantaranya terkait pupuk untuk perkebunan sawit yang menjadi penyangga ekonomi masyarakat. 

Keluhan ini disampaikan Martunus salah satu perwakilan warga Bulian Jaya dalam sesi tanya jawab bersama Syafril Nursal. "Kami disini kekurangan pupuk untuk perkebunan. Harganya cukup mahal, jadi  banyak masyarakat kita yang kesulitan," kata Martunus. 

Ia menjelaskan, selama ini pupuk subsidi lebih diprioritaskan untuk kebutuhan tanaman pangan. Sehingga untuk kebutuhan perkebunan harus membeli dengan harga relatif tinggi seperti yang ada di pasaran. 

"Ini kesulitan kita pak. Kami minta ada solusi dari bapak agar pupuk ini bisa kita beli paling tidak dengan harga seperti yang bersubsidi," katanya lagi. 

Kemudian, lanjut Martunus, warga di Bulian Jaya dan sekitarnya juga kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan program Pamsimas yang digulirkan pemerintah pusat belum bisa mencukupi kebutuhan mayarakat. 

"Selama ini untuk minum kita harus mengandalkan air dari luar. Beberapa warga juga mengkonsumsi air kemasan," katanya. 

Terkahir, kata Martunus, pihaknya meminta Syafril Nursal apabila terpilih di Pilgub Jambi agar memperhatikan infrastruktur jalan. "Kurang lebih sudah 20 tahun jalan ini tidak di perbaiki. Ini kesulitan bagi kita," sebutnya. 

Sementara itu, Syafril Nursal menangkap keluhan mayarakat Muro Sebo Ilir, khususnya Bulian Jaya. Ia tidak menampik, pupuk memang menjadi kebutuhan utama bagi para petani perkebunan. 

"Kenapa kita tidak memikirkan untuk membuat pabrik pupuk, padahal masyarakat kita mayoritas adalah petani. Ini penting kita evaluasi kedepan," katanya.

Seharusnya, dengan adanya pabrik para petani bisa mendapatkan pupuk dengan harga murah. Kendala yang dihadapi selama ini, pupuk tersebut di datangkan dari luar daerah. 

"Kalau kita punya pabrik sendiri, setidaknya harga jual bisa kita pangkas. Makanya kedepan saya katakan kita memerlukan konsep besar agar Jambi ini bisa maju," tukasnya. (*)