BEKABAR.ID, SUNGAIPENUH - Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh tinggal hitungan hari lagi, dengan begitu masyarakat mestinya sudah mantap memiliki pasangan calon (Paslon) yang akan dipilih.
Para Paslon juga masih berlomba manyampaikan program prioritasnya selama masa kampanye, termasuk Fikar Azami dan Yos Adrino (FIYOS), masing-masing sebagai Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sungai Penuh.
Fikar menyampaikan, dalam kampanye pihaknya menyampaikan 6 program prioritas. Hal ini merupakan upaya menggenjot potensi kota ini. Apalagi sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan, Kota Sungai Penuh memiliki kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi. Bahkan, kota ini menjadi salah satu kota dengan peredaran uang terbesar se-provinisi.
Selain itu, Kota Sungai Penuh juga memiliki beragam potensi mulai dari segi masyarakat atau sumber daya manusia hingga komoditi hasil taninya. Karena itu, potensi Kota Sungai Penuh harus terus digenjot dengan meningkatkan pembangunan kota ke arah yang lebih baik di semua aspek kehidupan.
“Ini lah yang berusaha kami wujudkan wujudkan bila kelak terpilih,” papar Fikar Azami.
Paslon ini pun berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan yang dapat menyempitkan kesenjangan serta mewujudkan pemerataan pembangunan sesuai dengan potensi daerah. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar kemajuan kota dapat dirasakan langsung oleh seluruh masyarakat.
Lebih jauh terkait peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa serta pemberdayaan pemuda menurutnnya menjadi strategi dalam mengembangkan potensi daerah Kota Sungai Penuh. Fikar Azami menyiapkan bantuan sebesar Rp 50 juta per desa untuk pembinaan dan pemberdayaan pemuda, serta Rp 100 juta untuk mengembangkan UMKM di Desa melalui Program Desa Mandiri Madani.
Keduanya juga akan lebih mengembangkan ekonomi kreatif dan potensi pertanian di Kota Sungai Penuh dengan mengembangkan Kawasan Agrowisata dan Agropolitan di kawasan Renah Kayu Embun (RKE) dan Renah Padang Tinggi (RPT).
Tujuan dari pengembangan Kota Sungai Penuh menjadi Kawasan Agropolitan adalah untuk menjadikan daerah ini sebagai kota pertanian yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha agribisnis. Dengan pengembangan Kawasan Agropolitan, nantinya Kota Sungai Penuh mampu melayani, mendorong, menarik, dan menghela kegiatan pembangunan pertanian di wilayah sekitarnya.
Namun, pengembangan Kawasan Agropolitan dan Agrowisata saja menurutnya tidak cukup untuk memaksimalkan potensi pertanian daerah. Pemerintah juga perlu mengidentifikasi komoditi pertanian yang unggul. Misalnya, seperti komoditi kopi, rempah, dan kakao.
“Kami pun akan melakukan pembangunan Pusat Pengembangan Kopi, Rempah, dan Kakao untuk menggenjot hasil pertanian di daerah kami, ujarnya.
Sementara itu, dari segi tingkat pelayanan masyarakat, Fikar dan Yos akan membangun command center dan jaringan smart city dengan memanfaatkan penggunaan teknologi. Diharapkan, terobosan tersebut dapat mengoptimalkan efisiensi operasi pelayanan masyarakat, serta lebih menghubungkan warga dengan pemerintah.
Selanjutnya, pemerintah juga akan berfokus pada program Kota Sungai Penuh yang agamais. Tujuannya, agar masyarakat memiliki keberdayaan secara religius sehingga mampu mengembangankan budaya masyarakat dan menonjolkan kearifan lokal. (*)