Catat! Ketua Partai Level Daerah Hanya Petugas Biasa, Bukan Garansi Maju Pilkada

Catat! Ketua Partai Level Daerah Hanya Petugas Biasa, Bukan Garansi Maju Pilkada

Ilustrasi bekabar.id

BEKABAR.ID, KERINCI - Sebuah fakta menarik terungkap dalam dinamika politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), bahwa menjadi ketua partai tidak lagi menjadi jaminan bagi seseorang untuk maju sebagai calon dalam kontestasi tersebut.

Banyak ketua partai atau kader yang memiliki posisi strategis dalam partai, namun tersingkir dari perhelatan Pilkada karena tidak mendapat dukungan yang cukup, baik dari internal partai maupun faktor pendukung lainnya.

Pengamat Politik Provinsi Jambi Irwan Aditama mengungkapkan, bahwa fenomena ini menggambarkan perubahan dinamika politik di Indonesia yang menjalar ke daerah, di mana kekuatan politik tidak semata-mata berada di tangan ketua partai level kabupaten-kota atau elit partai semata. "Kini, menjadi ketua partai tingkat kabupaten-kota tidak lagi merupakan tiket otomatis untuk maju dalam Pilkada. Ada faktor-faktor lain yang turut berperan, termasuk dukungan dari struktur partai dan popularitas di kalangan masyarakat," ujar dia kepada bekabar.id, Kamis (21/03/24).

Irwan menjelaskan bahwa di Indonesia, keputusan akhir terkait pencalonan dalam Pilkada tidak semata berada di tangan kepengurusan partai di tingkat daerah. "Meskipun ketua partai memiliki pengaruh di tingkat partai, namun keputusan akhir dan dukungan penuh biasanya datang dari kepengurusan partai di tingkat pusat, hal ini sudah cukup untuk menyimpulkan jika ketua partai tingkat daerah tak lebih dari pada petugas partai biasa. Jadi memungkinkan siapapun, baik dari internal partai maupun luar partai memiliki kesempatan yang sama dalam Pilkada," terangnya.

Fenomena ini, lanjut dia, mencerminkan dinamika politik yang semakin terbuka dan transparan, di mana seseorang dapat maju sebagai calon dengan modal popularitas dan dukungan masyarakat yang kuat, bahkan tanpa harus berasal dari lingkungan internal partai politik. "Pemilih kini lebih cenderung memilih berdasarkan kualitas dan visi kepemimpinan calon, bukan sekadar dari latar belakang partai atau jabatan dalam partai," tambahnya.

Dengan demikian, hal ini sangat menegaskan bahwa meskipun menjadi ketua partai memberikan keuntungan strategis dalam jaringan politik, namun itu tidak cukup menjadi satu-satunya modal untuk maju dalam kontestasi Pilkada. Restu dan rekomendasi pengurus ditingkat pusat menjadi faktor kunci.

Calon yang memiliki rekam jejak yang baik, visi yang jelas dan mampu memperoleh dukungan luas dari masyarakat memiliki peluang yang sama untuk meraih sukses dalam Pilkada.

Artinya, penting bagi para pemimpin politik untuk memperhatikan dinamika politik yang berkembang, dan memperkuat kualitas kepemimpinan serta hubungan dengan masyarakat, sebagai modal utama dalam memasuki pertarungan politik yang semakin kompleks dan dinamis.


Editor: Sebri Asdian