BEKABAR.ID, JAMBI - Calon Gubernur Jambi Al Haris, bertekad akan mensejahterakan dan bahkan memperjuangkan pengangkatan tenaga honorer.
Apalagi, Al Haris pernah menjadi staf biasa di RRI ketika baru pertama kali menjadi pegawai. Atas dasar itu, Al Haris sosok yang paling tahu apa yang dirasakan tenaga honorer.
“Jadi honorer itu serba salah. Sama seperti pegawai biasa yang baru masuk. Ekonomi sulit, hidup berat…” ungkap mantan pegawai RRI Jambi ini, kepada wartawan, Jumat (20/11/2020).
Selama menjadi staf atau pegawai biasa di RRI, ia banyak bergantung hidup dengan pegawai-pegawai senior termasuk PNS yang sudah diangkat. Kalau tidak, tentu ia tak akan sampai di posisi seperti ini.
“Beruntung orang tua-orang tua dan atasan-atasan saya waktu itu baik-baik. Ditambah senior-senior yang pengertian, jadi bisa bertahan hidup selama jadi pegawai biasa,” kenang mantan penjual koran ini, lagi.
Bupati Merangin 2 periode ini menambahkan, karena ia merasakan langsung menjadi pegawai biasa, sehingga ia tak ingin tenaga honorer merasakan seperti apa yang ia rasa dulu.
Maka itu, Al Haris dan wakilnya, Abdullah Sani, sudah bertekad untuk mensejahterakan tenaga honorer demi perbaikan kinerja pemerintahan.
“Tahu sama tahu lah, yang paling banyak kerja itu kan tenaga honor. Maka itu, kalau tenaga honor sejahtera, tentu kinerja pemerintah jadi maksimal. Hayo yang honorer, ngaku. Paling banyak kerja, kan…” ungkap Al Haris, terkekeh.
Bahkan, Haris-Sani akan memperjuangkan agar honorer-honorer yang sudah lama mengabdi, untuk diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS).
“Regulasinya akan kita lihat dulu. Tapi sudah layak. Di Pemprov Jambi saja sangat banyak honorer yang layak diangkat. Ada yang tugas sampai puluhan tahun tapi belum jadi PNS,” tambah mantan Biro Umum Setda Provinsi Jambi zaman Gubernur Jambi HBA ini.(*)