BEKABAR.ID,
JAMBI - Kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla masih menjadi fenomena yang
kerap terjadi Indonesia, terlebih jika memasuki musim kemarau, seperti yang
selalu terjadi di Provinsi Jambi.
Pemprov minta
penambahan anggaran 900 juta untuk karhutla ini kalau memang diperlukan tidak
apa-apa dan akan kita kawal. Semoga di tahun-tahun kedepannya karhutla
berkurang, tetapi memang harus di kawal seutuhnya jangan hanya simbolis saya,
apa lagi Perusahaan-Perusahaan Nasional yang ada di Provinsi Jambi memanfaatkan
momentum sengaja untuk membakar Lahan mereka agar lebih cepat dan efisiensi
bagi perusahaan.
Kita paham
sekali modus-modus dengan sengaja membakar lahan yang yang ratusan hektar
tetapi berlindung di balik Karhutla, maka yang Benar-benar harus di proses
adalah perusahaan yang memanfaatkan momentum bukan Masyarakat yang Hanya
mencari sesuap nasi untuk kehidupan keluarga.
Pemprov juga
harus edukasi masyarakat jangan hanya solusi reaktif . Berikan edukasi kepada
masyarakat mengenai dampak yang diakibatkan jika terjadi karhutla, dan
menyelenggarakan pertemuan bersama perangkat desa dan masyarakat guna
memberikan pemahaman terhadap risiko dari terjadinya karhutla dan menjelaskan
tata cara pembukaan lahan, diantaranya tidak dengan cara membakar hutan dengan
sengaja.
bersikap tegas
kepada oknum yang tidak mematuhi larangan membakar hutan dan lahan, seperti
melakukan tindakan penangkapan dan pemberian sanksi tegas sesuai peraturan
perundangan yang berlaku, mengingat karhutla sering terjadi berulang, sehingga
diperlukan penegakan hukum yang tidak pandang bulu guna menekan terjadinya
karhutla di wilayah Jambi. (*)