Pj.Gubernur dalam rapat tersebut meminta pemerintah daerah kabupaten Tanjab Barat untuk melakukan penanganan ekstra di zona merah Covid-19, dan agar satuan tugas penanganan covid juga bekerja dengan terpadu dan melakukan upaya ekstra. “ Kita harus bekerja ekstra dalam menangani covid-19 ini terutama di daerah yang berzona merah, dan kerja tersebut juga harus bersinergi. Beberapa hal yang saya tekankan adalah bagaimana kita menyiapkan ruang isolasi dan pengaturan pengelompokan pasien di tempat isolasi, penajaman dalam 3 T (Testing, Tracing, Treatment), (pengujian, penelusuran dan perawatan). Pengawasan juga harus dilakukan dalam penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19” tegas Gubernur.

Pj.Gubernur juga mengungkapkan bahwa pemerintah daerah berkewajiban untuk lakukan penanganan kesehatan terutama covid-19 termasuk mensukseskan vaksinasi covid 19 di daerahnya. “Saya optimis bahwa penanganan covid- 19 akan lebih diintenskan lagi, sehingga kasus covid-19 di Kabupaten Tanjab Barat bisa berkurang secara signifikan, dan status zona merah berubah menjadi zona kuning, bahkan terus diupayakan untuk menuju zona hijau” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Pj,Gubernur juga mengungkapkan berkaitan dengan pemulihan ekonomi. "Berkaitan dengan selain penanganan kesehatan agar juga diperhatikan pemulihan ekonomi terutama menjaga agar dunia usaha daerah masing-masing bisa bertahan. Dan mengacu pada istilah gas dan rem yang digunakan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, hal itu sangat penting, bahwa gas (ekonomi) harus berjalan, tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19”, ungkapnya.

Dalam kesempatan terebut Pj.Gubernur juga mendengarkan penjelasan Bupati Tanjab Barat, H.Anwar Sadat tentang kondisi Covid-19 di Kabupaten Tanjabbarat dan upaya penaganannya. Paparan juga diberikan oleh tim Satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Tanjabbarat. (*/red)