BEKABAR.ID, KERINCI - Kunjungan reses anggota DPRD Provinsi Jambi dari Fraksi PDIP, Apt Rucita Arfianisa, S.Farm, ke Desa Koto Majidin, Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci, menjadi ajang penyampaian berbagai keluhan dan harapan masyarakat. Berbagai persoalan infrastruktur, pertanian, peternakan, hingga pembinaan olahraga mencuat dalam pertemuan tersebut.
Salah seorang tokoh masyarakat, Fuad Rio, menyampaikan bahwa banjir akibat naiknya air Batang Merao sering menggenangi persawahan penduduk. Ia meminta Rucita memperjuangkan solusi agar bencana ini dapat ditangani secara sistematis. Selain itu, ia juga menyoroti potensi ekonomi lokal, yaitu peternakan itik khas Koto Majidin yang terkenal hingga luar daerah, yang membutuhkan dukungan program dari provinsi.
Pj Sawahan Koto Majidin turut menyampaikan permohonan pembangunan dua jembatan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Jembatan gantung di Desa Koto Majidin Mudik yang terputus akibat banjir dinilai sangat penting karena merupakan akses utama bagi anak-anak menuju sekolah serta para petani ke ladang. Selain itu, jembatan usaha tani di Sungai Batang Menterong yang sudah lama rusak juga menjadi keluhan. Jembatan ini merupakan penghubung penting bagi petani untuk mengangkut hasil pertanian mereka.
Di bidang olahraga, Irwan Aditama mengungkapkan bahwa Koto Majidin secara rutin menggelar turnamen sepak bola U-13 berskala kabupaten selama delapan tahun terakhir. Namun, hingga kini, ajang pencarian bakat ini belum mendapatkan perhatian dari pemerintah baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Ia berharap ada dukungan untuk pengembangan olahraga, termasuk fasilitas lapangan voli dan badminton bagi generasi muda di desa tersebut.
Permasalahan lain yang tak kalah krusial disampaikan oleh Deva Syahrial, yang meminta pemasangan bronjong di bibir Sungai Batang Merao guna mencegah abrasi yang terus menggerus tanah. Selain itu, ia menekankan pentingnya perhatian terhadap beasiswa bagi anak-anak pelajar serta jaminan kesehatan bagi warga desa.
Sementara itu, tokoh masyarakat Afrizal menyoroti kondisi irigasi Bandar Kasigi yang kini mengalami pendangkalan parah akibat tidak lagi dikeruk secara rutin. Lumpur yang menumpuk menyebabkan air sulit mengalir, bahkan terkadang melimpah ke permukiman warga. Jika pintu airnya ditutup di Batang Merao, sawah warga malah mengalami kekeringan. Afrizal mengingatkan bahwa dulu pengerukan dilakukan setiap enam bulan sekali, namun kini sudah jarang dilakukan, bahkan jika pun ada, pengerjaannya tidak sampai tuntas.
Tak hanya kaum pria, emak-emak yang hadir juga menyampaikan aspirasi mereka. Mereka berharap pemerintah dapat mengadakan pelatihan keterampilan seperti memasak, menjahit, dan keterampilan lain yang bisa meningkatkan perekonomian keluarga.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Rucita Arfianisa menyatakan bahwa dirinya tidak bisa berjanji untuk merealisasikan seluruh permintaan sekaligus, mengingat luasnya wilayah dan kompleksitas permasalahan yang ada. Namun, ia berkomitmen untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat secara bertahap.
"Terkait normalisasi Sungai Batang Merao, itu sudah ditangani oleh kementerian dan kami sudah menyampaikannya ke pusat. Untuk jembatan gantung, saya akan mencoba menghubungi pihak provinsi, sedangkan jalan usaha tani memang merupakan kewenangan provinsi. Saya akan berupaya agar ini bisa direalisasikan satu per satu," ujar Rucita menegaskan.
Kunjungan reses ini menjadi bukti bahwa masyarakat Koto Majidin memiliki banyak harapan terhadap perwakilan mereka di DPRD. Kini, mereka menantikan realisasi dari setiap aspirasi yang telah disampaikan.
Editor: Sebri Asdian