Kinerja Polisi Dalam Mewujudkan Keamanan dalam Kacamata Mahasiswa

Kinerja Polisi Dalam Mewujudkan Keamanan dalam Kacamata Mahasiswa

Oleh: Depsi Akwila

Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Jambi

Dua bulan menjelang akhir tahun, banyak sorotan dan kasus-kasus yang semakin beredar di media social mengenai kinerja kepolisian RI yang kian hari dipandang semakin melenceng dalam pandangan masyarakat. Media menampilkan kericuhan-kericuhan yang terjadi yang kini semakin marak dan menjadi tonton bagi kalangan masyarakat. Kericuhan yang terjadi diakibatkan dengan  tokoh utamanya iyalah polisi. Dalam keadaan ini polisi mendapat pandangan dari kalanganm masyarakat. Dalam masyarakat Indonesia, tugas polisi sudahlah tidak menjadi asing untuk diketahui bagi masyarakat. Sebagaimana Polri, merupakan badan pemerintah yang bertugasgas memeilihara keamana dan ketertiban  umum, atau dapat juga diartikan sebagai anggota dari badan pemerintahan (pegawai Negara yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum). Peranan polri berupa kinerja yang dilakukan ternyata tidak hanya sekedar melakukannya saja, melainkan bagaimana pandangan masyarakat terhadap kinerja polri dalam mewujudkan keamana dan ketertiban umum di lingkungan masyarakat.

Banyak pandangan dari masyarakat akan kinerja dari polisi, yang dimana masyarakat menganggap kinerja polisi belum stabil sepenuhnya. Masyarakat ingin kehadiran polisi harus respon cepat dan tepat jika dibutuhkan masyarakat. Harapan dari masyarakat ini menjadi harapan yang ideal terhadap polri. Keinginan masyarakat ini menjadi bahan renungan buat seluruh jajaran polri dalam melaksanakan tugasnya demi ketertiban masyarakat. Provinsi Jambi yang dikenal dengan bumi melayu. Dengan sebutan bumi melayu yang dimiliki, jambi juga memangku akan potensi bidang energy dan sumber daya mineral. Sebagain besar kegiatan usaha pertambangan yang ada bergerak di bidang pertambanga batu bara. Dengan jumlah penduduk provinsi jambi sebanyak 3.317.034 jiwa dengan kota jambi menempati urutan dengan jumlah penduduk terbanyak. Dengan jumlah penduduk yang banyak dan kekayaan yang dimiliki, pastilah membutuhkan kinerja ekstra dalam menjaga kemanan dan ketertiban dalam bermasyarakat.

Dengan kepadatan penduduk kota jambi, mengakibatkan keresahan yang menjadikan masyarakat terutama bagi mahasiswa tdidak merasa nyaman. Dengan kepadatan kota jambi ditambah lagi truk-truk batu bara yang berlalu lalang  dengan bebasnya tanpa memberikan kesempatan kepada pengendara lain dengan sikap tidak mematuhi rambu lalu lintas. Dalam keadaan yang demikian, masyarakat mengharapkan kinerja dari pihak polisi untuk menertibkan jalanan lalu lintas agar para pengendara dapat tertib dan mematuhi rambu lalu lintas. Dengan peranan polisi yang demikian dapat menjadikan masyarakat merasa lebih aman dan nyaman saat berkendara.

 

 

 

Selain itu, dari kurang tertibnya dalam berkendara untuk kegiatan transportasi termasuk truk-truk batu bara dengan pengendara  lain sehingga menyebabkan banyaknya kecelakaan  dan memakan korban baik masyarat jambi maupun masyarkat luar jambi dalam kategori mahasiswa. Kecelakaan yang terjadi hingga memakan korban sudah menjadi hal yang tidak asing untuk didengar termasuk dilakangan para mahaiswa yang notabenenya ingin menempuh gelar sarjana malah selesai dengan tak bernyawa.

Banyak Pandangan dari masyarat mengenai kinerja polisi, ditambah lagi dengan kasus-kasus media yang menjadi tokoh utamanya iyalah polri. Dari kejadian yang beredar di media social seperti kasus Brigadir J, Penembakan gas air mata di stadion kanjuruhan yang baru-baru ini terjadi. Dari berita yang beredar rmenyebabkan tingkat kepercayaan masyarkat semakin kurang. Yang dimana dalam pandangan masyarakat polisi seharusnya menjadi wadah untuk mewujudkan keamanan dan kenyamana dalam kehidupan masyarakat, karena tugas polisi iyalah mengayomi masyarakat, menjaga, dan menjadi tempat bantuan terhdap masyarakat yang mengalami masalah baik kekersan, pencurian, dan lain sebagainya. Dalam pandangan masyaraka, kemunculan polisi hanya seperti saat-saat tertentu saja, jika ada even yang menyangkut kenegaraan maka polisi hadir dengan segala kesigapannya, namun jika tidak ada even polisi malah sebaliknya, hadir hanya sebagai formalitas dan kehadirannya tidak menetap seperti dalam menjaga rambu lalu lintas.

Secara filisofi, harapan masyarakta di seluruh dunia terhadap polisi di mana saja tidak hanya di Provinsi Jambi adalah sama. Menginginkan polisi tepat serta benar dalam menangani kasus tanpa adanya maksud tertentu, dan bertindak berdsarkan peraturan hukum yang telah ditetapkan.