Dilema Pemerintah Provinsi Jambi Dalam Mengatasi Laju Perekonomian Pasca Pandemi Covid-19

Dilema Pemerintah Provinsi Jambi Dalam Mengatasi Laju Perekonomian Pasca Pandemi Covid-19

Oleh:

Fifi Juni Artika br GintingM

ahasiswa Ilmu Politik Universitas Jambi


Pandemi covid-19 merupakan bencana multinasional yang melumpuhkan seluruh lini kehidupan.Tidak hanya berdampak kepada Kesehatan masyarakat tetapi pandemi ini menimbulkan dampak pada multisector,termasuk mengganggu pada pertumbuhan ekonomi banayak negara.Tidak hanya negara berkembang yang terdampak tetapi negara maju juga ikut terdampak oleh pandemi covid-19 ini.

Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki tingkat penyebaran covid-19 yang cukup tinggi,sehingga pemerintah menetapkan covid-19 menjadi salah satu bencana nonalam skala nasional.Akibatnya,kelumpuhan berbagai sektor pun terjadi ketika pandemi menyerang Indonesia,terkhusus dalam sektor perekonomian.Secara nasional Indonesia mengalami kelumpuhan dalam bidang ekonomi akibat dari tidak dapat berjalannya roda perekonomian dengan semestinya akibat dari pembuatan kebijakan lock down atau PPKM guna mencegah penyebaran covid-19.

Pandemi ini tidak hanya merebak di wilayah-wilayah kepulauan Jawa saja,tetapi berdampak ke hampir seluruh wilayah Indonesia.Jambi menjadi salah satu wilayah yang terdampak atas penyebaran virus covid-19 ini.Yang mana seluruh sector yang ada di Jambi juga ikut terguncang kestabilannya dan yang paling menjadi perhatian itu adalah dalam sector perekonomiannya.

Setelah kurang lebih sekitar dua tahun Indonesia di terror dengan keberadaan virus covid-19 yang merebak,Secara perlahan Indonesia dapat pulih dari masa kelam itu.Segala kebijakan dibuat guna menekan penyebaran virus covid-19 guna menyelamatkan sector-sektor yang ada di Indonesia.Secara perlahan Kesehatan masyarakat dunia mulai pulih dan virus covid-19 dapat dikendalikan,sehingga perlahan satu per satu sector yang terhambat jalanya dapat berjalan Kembali sesuai dengan semestinya.

Sektor ekonomi yang semula terhambat jalannya mulai berjalan Kembali sesuai semestinya,dimana pada saat pandemi berlangsung,pertumbuhan ekonomi yang terhambat dapat diperbaiki Ketika covid-19 dapat dikendalikan.

Terkendalinya covid-19 secara nasional,juga membawa angin segar kepada pemerintaham local terkhusunya pemerintah Provinsi Jambi,dimana perbaikan ekonomi dapat dilakukan secara perlahan karena roda perekonomian yang semula tertutup dapat dibuka Kembali guna memulihkan yang sudah terganggu sebelumnya.

Berdasarkan data yang dikutip dari Bank Indonesia,pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan II 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,41% (yoy),tumbuh terakselerasi dibandingkan triwulan I 2022 yang tercatat mengalami pertumbuhan 4,84%(yoy).Secara triwulanan,pertumbuhan ekonomi tercatat tumbuh sebesar 4,77% (qtq).Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini bersumber dari industry jasa sebesar 27,45% (yoy),yang didorong dengan peningkatan permintaan kendaraan truk tanpa oprator seiring meningkatnya produksi batu bara.

Penyumbang ekonomi berikutnya bersumber dari lapangan usaha pertanian,kehutanan dan perikanan sebesar 30,53%,diikuti oleh pertambangan dan penggalian sebesar 19,39%,perdagangan besar-enceran,reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 11,83%,dan industry pengolahan sebesar 9,96%.

Terlepas dari peningkatan pertumbuhan ekonomi,Provinsi Jambi juga tercatat sebagai daerah dengan tingkat inflasi tertinggi.Dimana pada triwulan II 2022,inflasi Provinsi Jambi tercatat 7,01% (yoy),lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnhya dan inflasi nasional yang masing-masing tercatat sebesar 2,83 (yoy) dan 4,35 (yoy).Laju inflasi Provinsi Jambi tersebut meruoakan komposit dari inflasi di kota Jambi dan Kabupaten Bungo pada triwulan II 2022 yang masing-masing tercatat sebesar 6,94% (yoy) dan 7,63% (yoy).Peningkatan inflasi di kota Jambi terutama didorong oleh inflasi pada kelompok makanan,minuman dan tembakau.

Adapun komoditas pada sub kelompok makanan yang menyumbang inflasi diantaranya cabai merah,minyak goreng,bawang merah,telur ayam ras,dan kopi bubuk.Selanjutnya,inflasi Provinsi Jambi pada triwulan ke III 2022 diprakirakan akan lebih rendah secara month to month dibanding triwulan sebelumnya.

Terlepas dari peningkatan ekonomi dan iflasi salah satu permasalahan yang menjadi dilema Pemprov Jambi yaitu penanganan pengangguran.Dimana per Ferbruari 2021 tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 4,70% di februari 2022.Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah serapan kerja di daerah provinsi Jambi.

Meskipun dari data yang ditampilkan Pemerintah Provinsi Jambi berhasil menangani dan mengontrol permasalahan ekonomi,tetapi ini akan menjadi tugas yang berat untuk mempertahankannya,terlebih tingkat inflasi yang masih belum stabil akan mejadi tugas yang sangat perlu dikerjakan dengan baik.Selain itu dengan kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak) tidak akan menjamin segala pencapaian yang telah dilakuakan akan bertahan.Mengingat kenaikan BBM akan membawa perubahan pada seluruh lini kehidupan masyarakat.Begitu juga dengan situasi nasional yang belum pulih betul akibat dari pademi covid-19.