Bahaya Ancaman Krisis Ekonomi Dunia 2023, Bagaimana Langkah Pemerintah Provinsi Jambi?

Bahaya Ancaman Krisis Ekonomi Dunia 2023, Bagaimana Langkah Pemerintah Provinsi Jambi?

Oleh:

Esteria Tamba

Mahasiswa Ilmu Politik UNJA

Beberapa pekan terahir dunia diterpa ancaman krisis ekonomi berkepanjangan pada 2023. Dana Moneter Internasional (IMF) meramalkan perekonomian dunia akan gelap tahun depan. IMF merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi global 2023 menjadi 2.7% – atau 0.2 basis poin lebih rendah dari prediksi yang dikeluarkan sebelumnya. Angka ini merupakan perlambatan dibandingkan dengan prediksi tahun ini yang sebesar 3.2% atau turun dibandingkan 6% tahun lalu.selain IMF, Presiden Joko Widodo juga angkat bicara mengenai hal ini  "Itu yang saya sampaikan itu dunia, ekonomi dunia tahun depan, memang semua lembaga internasional sampaikan dalam posisi yang tidak baik dan posisi lebih gelap," ujar Jokowi usai melakukan peresmian groundbreaking pabrik pipa di KIT Batang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu, dikutip lagi Senin (17/10/2022).

Anak buah Jokowi yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga pernah mengungkap kondisi ekonomi di 2023. Suku bunga yang tinggi di berbagai negara berpotensi mempengaruhi kinerja ekonomi global terkoreksi ke bawah. Sri Mulyani mengatakan kondisi ini dapat menciptakan stagflasi.

Stagflasi adalah situasi di mana pertumbuhan ekonomi melambat, disertai dengan kenaikan harga (inflasi). Menurut pengamat Ekonom Dr. Noviardi Ferzi Provinsi Jambi mengalami stagflasi, bisa kita baca dengan mudah. Merujuk data, meski BPS mencatat terjadi pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tahun 2021 sebesar 3,66 %. Angka ini masih belum mampu menyamai pertumbuhan di 2019 yang sebesar 4,35 %, meski ada peningkatan dari pertumbuhan di 2020 yang minus 0,44 %. Pertumbuhan ekonomi ini selevel masuk dalam kategori Stagflasi, apalagi jika pertumbuhan ini sesungguhnya tetap minus, jika kita bandingkan dengan angka inflasi yang menjadi dalam kurun Juli dan Agustus 2022 lalu.

Indikator ke dua, masalah pengangguran, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Jambi sebesar 5,09% pada 2021. Jumlah tersebut turun 0,04 poin dibandingkan tahun lalu yang sebesar 5,13%. Jumlah pengangguran terbuka di Provinsi Jambi sebanyak 93,76 ribu penduduk pada 2021. 

Pernyataan yang berbeda dikemukakan okeh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Provinsi Jambi sudah mengalami deflasi, tetapi angka inflasinya masih 7,7 persen “Gubernur yang angka inflasinya di atas nasional diminta menurunkan inflasi pada bulan-bulan depan. Dengan angka di bawah 5 persen,” kata Airlangga usai rapat koordinasi terbatas (rakortas) antara Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah di Jakarta, Kamis, ( 1/9/2022 ). Dalam hal ini Gubenur Jambi Al Haris langsung mengintruksikan kepada Tim (detikfinance, 2022)Al Haris juga melakukan langkah-langkah strategis dalam upaya mengendalikan inflasi. Pemerintah Provinsi Jambi melakukan Program Pengendalian Inflasi TPID EXISTING 4K yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif.

Pemerintah Provinsi Jambi juga telah melakukan intervensi komoditi bahan pokok, antara lain cabai merah, cabai rawit, bawang merah, minyak sayur, telur ayam ras, dan beras.

Aksi nyata dilakukan dengan gerakan tanam cabe dan menghimbau ASN di Provinsi Jambi untuk membeli beras petani Jambi. Melihat upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jambi selain perbaikan di komoditi bahan pokok penulis berharap pemerintah juga bisa memfokuskan  pembenahan pada  penguraian tingkat  pengangguran di Provinsi Jambi.