BEKABAR.ID, TANJABBARAT - Polisi
berhasil menangkap satu pelaku pembunuhan sopir travel Matnur (48), warga Jalan
Panglima, Kelurahan Tungkal III, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung
Barat (Tanjabbar), yang terjadi beberapa waktu lalu. Penangkapan dilakukan di
wilayah Musi Banyuasin (Muba) pada Kamis, 3 Oktober 2024, oleh tim
gabungan dari Polda Jambi, Polres Tanjabbar, dan Polres Musi Banyuasin.
Saat ini, kasus tersebut tengah
ditangani oleh Polres Musi Banyuasin guna dilakukan pengembangan dan
penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif dan keterlibatan pelaku lain
dalam pembunuhan tersebut.
Kapolres Tanjabbar, AKBP Agung
Basuki, membenarkan bahwa satu dari tiga pelaku telah berhasil ditangkap.
"Benar, satu pelaku sudah berhasil kami amankan. Namun, kami masih terus
melakukan pendalaman dan pengembangan lebih lanjut," ujarnya.
Lebih lanjut, Kapolres menegaskan
bahwa penanganan kasus ini berada di bawah kewenangan Polres Musi Banyuasin,
mengingat lokasi kejadian berada di wilayah tersebut. "Perkara ini
ditangani oleh Polres Muba, sesuai dengan lokasi kejadian," tandas
Kapolres.
Dengan satu pelaku telah diamankan,
pihak kepolisian masih memburu dua pelaku lainnya yang terlibat dalam
pembunuhan tragis tersebut, dengan harapan segera mengungkap seluruh rangkaian
kejahatan yang terjadi.
Sebelumnya, seorang supir travel
Matnur (48) warga Jalan Panglima H Saman, RT 09, Kelurahan Tungkal III,
Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi
diduga dirampok lalu dibunuh dan dibuang di Desa Telang, Kecamatan Bayung
Lincir, Musi Banyuasin (Muba) Sumatera Selatan (Sumsel).
Aldi sepupu dari istri korban
mengatakan kejadian sangat memukul pihak keluarga bahkan keluarga juga sampai
shock berat atas kejadian ini yang begitu tragis.
Aldi memaparkan sehari-hari korban
baik dengan siapapun tetangga dan keluarga selalu bertegur sapa di kalangan
para supir travel Tungkal - Jambi korban juga dikenal baik.
"Yang jelas saat ini keluarga
kaget, istri dan anak korban sangat sedih mendalam," katanya.
Aldi menjelaskan tes
deoksiribonukleat (DNA) sudah dilakukan oleh pihak kepolisian dari tim Forensik
Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) Polda Sumsel.
"Saat ini istrinya sedang di
rumah hanya saja anak yang nomor dua yang kuliah di Jambi dibawa untuk ke
Palembang untuk dicocokkan lagi hasil tes DNA-nya," ucapnya.
Korban sendiri memiliki tiga orang anak yang pertama sudah bekerja di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Dinkes Tanjabbar ) yang kedua masih kuliah di Jambi dan yang ketiga anaknya masih sekolah SMP. "Bang Ainun ini sudah lama kerja sebagai sopir travel sekitar 20 tahunan. Korban merupakan asli orang Kerinci tapi dia sudah lama tinggal di Kuala Tungkal, " jelasnya.
Harapannya selaku keluarga dari
korban berharap agar pelaku bisa ditangkap dan bisa dihukum seberat-beratnya. "Harapan
kita dari keluarga semoga pelaku bisa ditangkap agar bisa dihukum
seberat-beratnya dan informasi yang terakhir saya dapat anaknya sudah sampai di
tempat lokasi di Bayung lincir tadi sudah nelpon katanya sudah sampai,"
paparnya.
Aldi menegaskan pada Sabtu 14
September 2024 korban akan dibawa dari RS Bhayangkara Jambi ke Kuala Tungkal
untuk dimakamkan karena proses yang dilakukan tim forensik sudah selesai pada
hari itu. "Mudahan Sabtu besok sudah dibawa ke sini, karena proses
forensik sudah selesai." tukasnya.
Kasi Humas Polres Tanjabbar Ipda
Hendri mengatakan keluarga korban melaporkan ke Mapolres Tanjabbar dengan nomor
polisi LP/OH-08/IX/SPKT/POLRES Tanjung Jabung Barat /Polda Jambi. Laporan
Kepolres Tanjabbar dilakukan oleh keluarganya atas nama Rizka Nurtalia yang
menerangkan jika, Senin (9/9) sekitar pukul 06.00 WIB, Matnur menerima telepon
dari seseorang yang tidak dikenalinya mengaku ingin merental travel Matnur.
"Orang tersebut mengaku dari
Batam melalui Pelabuhan Roro Kuala Tungkal," kata Kasi Humas. Kasi
menyebutkan selanjutnya Matnur bergegas berangkat untuk menjemput orang dari
informasi yang didapat jika Matnur membawa tiga orang penumpang yang diketahui
tujuannya ke Palembang. "Namun menurut keterangan pihak keluarga jika
Matnur tidak pernah mengantarkan penumpang menuju ke tempat yang jauh hanya sebatas
Kota Jambi," ucapnya.
Baru sekira pukul 12.00 WIB pihak
keluarga menghubungi Matnur namun telepon seluler yang bersangkutan tidak
aktif. Sekitar pukul 19.00 WIB, pihak keluarga mendapat informasi dari
teman-teman travel Matnur jika kendaraan yang dibawa Matnur ada melintasi daerah
Bayung Lincir, Sumsel.
"Hingga saat ini nomor handphone
Matnur tidak juga aktif. Selanjutnya pelapor terus melakukan pencarian namun
tidak ditemukan hingga saat ini. Atas kejadian tersebut pelapor melaporkan
kejadian tersebut ke Mapolres Tanjabbar," kata dia.
Kasat Reskrim Polres Tanjabbar AKP
Frans mengatakan terkait dengan penemuan mayat supir travel itu pihaknya sudah
melakukan sejumlah upaya termasuk koordinasi dengan kepolisian setempat dan
berkoordinasi dengan forensik.
Selain itu penyelidikan atas kasus ini juga terus dilakukan berbekal cctv dimana pelaku terekam saat berada di pelabuhan Roro Kuala Tungkal dan salah satu masjid dimana terduga pelaku buang air kecil. "Masih dalam tahap penyelidikan, Insya Allah ada perkembangan, tapi belum bisa kita ekspos. Mohon doanya ya," kata dia. (*/seb)