Polisi Dalami Teka-teki Kematian AT: Pulang ke Kerinci Tanpa Sepengetahuan Orangtua, Misteri Penemuan Janin Hingga Dugaan Praktek Aborsi

Polisi Dalami Teka-teki Kematian AT: Pulang ke Kerinci Tanpa Sepengetahuan Orangtua, Misteri Penemuan Janin Hingga Dugaan Praktek Aborsi

Ilustrasi bekabar.id

BEKABAR.ID, SUNGAIPENUH - Baru-baru ini, Media Sosial dihebohkan dengan penemuan janin yang diperkirakan berusia 4 hingga 6 bulan terbungkus dengan plastik hitam dalam keadaan meninggal.

Penemuan janin tersebut diduga ada kaitannya dengan misteri kematian salah seorang Mahasiswi yang berinisial AT (20).

AT yang merupakan warga Desa Kampung Tengah, Kecamatan Koto Baru, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi ini dikabarkan mengalami pendarahan berat disertai panas yang tinggi. Saat itu ia dirawat di RSUD MH Thalib Sungai Penuh. Hingga terendus jika AT melakukan aborsi.

“Iya, memang ada pasien atas nama AT masuk dan meninggal dunia, tetapi untuk jelasnya itu di kabid pelayanan,” kata Iwan Swindra, Direktur RSU MH Thalib Sungaipenuh, Selasa (5/12), dikutip dari Inberita.com.

Anehnya, di waktu pelaksanan visum terhadap AT, pihak rumah sakit tidak menemukan janin, hanya saja ditemukan plasenta. Pada saat itu keberadaan janin milik AT masih menjadi teka-teki.

Kemudian, pada hari Jumat (8/12) pihak RSU MHA Thalib dikabarkan melakukan visum terhadap penemuan janin berusia 6 bulan, yang di duga hasil aborsi, namun untuk lokasi penemuan bayi itu masih belum di ketahui.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Pelayanan RSU MH Thalib, Noveri. Menurutnya, janin yang ditemukan, diperkirakan berusia enam bulan.

“Ya, tadi ada petugas kita melakukan visum janin itu. Janin berumur sekitar 6 bulan yang sudah meninggal, namun untuk jelasnya besok ada catatan medis di ruang IGD,” kata Noveri, Jumat (8/12).

Polres Kerinci turut membenarkan penemuan janin itu. Kasus penemuan janin diduga milik AT itu ditemukan oleh polisi dalam keadaan meninggal.

"Untuk janin sudah di temukan dan sudah di visum di RSU MH Thalib Sungai Penuh dan sudah di kebumikan," kata Kasi Humas Polres Kerinci, Aiptu Endriadi saat di konfirmasi, Sabtu (9/12/23).

Namun identitas pelaku atau kekasih AT hingga saat ini masih belum di ketahui, polisi masih berupaya untuk mengungkapkan. "Untuk pelaku dan lokasi penemuan janin masih dalam proses penyidikan," tutupnya.

Pulang ke Kerinci Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Hari Senin (4/12), sekira pukul 13.00 WIB, Unit Identifikasi Polres Kerinci telah melakukan cek dan olah TKP yang diduga tempat aborsi AT, beralamat di Dusun Titian Batu, Desa Koto Baru, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi.

Cek dan olah TKP dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Kerinci AKP Very Prasetyawan, SH., MH beserta Kanit Pidum IPDA Hariyanto, SH, Kaur Identifikasi beserta anggota, anggota Pidum Sat Reskrim Polres Kerinci dan anggota Tipidter Polres Kerinci.

Endriadi menjelaskan, adapun bentuk kronologis kejadian, saat itu, pada hari Kamis (30/11), sekira pukul 04.30 WIB, korban AT yang awalnya pulang dari Sumatra Barat (Padang) tanpa sepengetahuan orangtuanya, menuju ke rumah saksi RW dengan cara menggedor pintu bagian depan rumah.

Melihat korban yang tampak pucat dengan badan terasa panas, saksi RW langsung menghubungi saksi SS untuk meminta bantuan, silam beberapa waktu saksi SS pun sampai di rumah saksi RW.

Mengetahui kondisi korban yang cukup parah, saksi SS langsung mengompres bagian kepala beserta bagian ketiak korban dengan menggunakan kain, kemudian korban diminta untuk istirahat oleh saksi SS didalam kamar agar tidak terlalu parah. 

Naas, sekitar pukul 16.00 WIB, korban yang tampak beberapa kali pergi ke kamar mandi, saksi RW kembali menghubungi saksi SS dan berkata, "Coba lihat AT kenapa mukanya pucat dan lemas".

Mendengar hal tersebut, saksi SS kembali ke rumah saksi RW dan melihat korban sudah berada di dalam kamar mandi. Mengetahui kondisi korban yang kian parah saksi SS pun meminta pertolongan kepada saksi RW untuk menghubungi saksi AN agar dapat membawa korban ke RSU MH Thalib.

"Tidak lama kemudian saksi AN datang kerumah dan langsung membawa korban ke RSU H.A THALIB guna untuk dilakukan penanganan lebih lanjut oleh pihak rumah sakit," tutup Kasi Humas Polres Kerinci, Aiptu Endriadi saat di konfirmasi, Sabtu (9/12/23). (seb/ynt)