UAS-Hairan Sengaja Dipecah?

UAS-Hairan Sengaja Dipecah?

BEKABAR.ID, TANJABBARAT - Bupati Tanjung Jabung (Tanjab) Barat Anwar Sadat dan Wakil Bupati Hairan tengah menghadapi ujian berat dengan berbagai laporan yang diduga bermotif politis dalam beberapa bulan terakhir.

Kedua pemimpin daerah ini dilaporkan dengan berbagai tuduhan yang menimbulkan spekulasi adanya upaya untuk memecah belah, agar keduanya saling tuding.

Ketegangan semakin meningkat mengingat bahwa, baik Anwar Sadat maupun Hairan sama-sama berencana untuk maju sebagai calon Bupati pada Pilkada Tanjung Jabung Barat mendatang. Persaingan politik ini memperkuat spekulasi bahwa ada upaya dari pihak tertentu untuk memperkeruh hubungan antara keduanya demi keuntungan politik tertentu.

Anwar Sadat telah dilaporkan ke Polda Jambi, Kejaksaan Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan gratifikasi. Saat ini status kasusnya di Polda sudah SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan), sementara di Kejaksaan Agung (Kejagung) RI melimpahkan ke Kejati Jambi dan diproses oleh Kejari Tanjung Jabung Barat.

Setelah dilakukan penyelidikan oleh Kejari, tuduhan tersebut tidak terbukti. Hanya saja, Anwar Sadat kemudian kembali dilaporkan ke KPK.

Di sisi lain, Wakil Bupati Hairan dilaporkan ke Polda Jambi terkait dugaan pemerkosaan. Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) dengan nomor STPL/200/VII/2024/SPKT/Polda Jambi, yang menguatkan adanya laporan tersebut.

Dalam surat tersebut, Wabup Tanjab Barat dilaporkan atas dugaan tindak pidana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 285 KUHP. Laporan dimasukkan pada 18 Juli 2024. Dan diterima oleh Kepala SPKT Polda Jambi AKBP Tumiran.

Selain itu, pemerkosaan diduga terjadi di Jalan Kebun Sawit Dusun Mudo, Muara Papalik pada Selasa, 11 Juli silam.

Irwan Aditama, seorang pemerhati pemerintahan menilai bahwa pelaporan tersebut kental dengan nuansa politis yang bertujuan untuk memecah belah antara Bupati dan Wakil Bupati sehingga keduanya saling tuding. "Ada pihak yang diuntungkan dengan mengalirnya kasus ini. Saya menduga ada aktor intelektual yang sengaja ingin mengadu domba antara Bupati Anwar Sadat dan Wabup Hairan dengan melaporkan keduanya," ujar Irwan kepada bekabar.id, Rabu (31/07/24).

Dia berpendapat, pelaporan ini tidak hanya mencerminkan adanya upaya untuk mengganggu stabilitas pemerintahan daerah, tetapi juga mengindikasikan adanya strategi yang lebih besar untuk menggoyahkan kepercayaan publik terhadap kepemimpinan mereka. "Kita harus bertanya, siapa yang paling diuntungkan jika Bupati dan Wakil Bupati saling curiga dan fokus pada masalah pribadi daripada memimpin daerah?” bebernya.

Jebolan Magister Unand ini juga mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam menelaah setiap informasi yang beredar. "Masyarakat harus berhati-hati dan tidak mudah terprovokasi, terutama menjelang tahun politik. Setiap informasi harus ditelaah dengan baik dan jangan langsung percaya pada isu yang beredar," tambah Irwan.

Dalam situasi seperti ini, lanjut dia, sangat penting bagi Anwar Sadat dan Hairan untuk tetap bersatu dan fokus pada kepentingan masyarakat Tanjung Jabung Barat. Masyarakat juga harus mendukung pemimpin mereka dengan bijaksana dan tidak membiarkan isu-isu yang belum terbukti kebenarannya mempengaruhi spekulasi.

“Mari kita bersama-sama menjaga kerukunan dan tidak membiarkan diri kita dijadikan alat oleh pihak-pihak yang memiliki agenda tersembunyi," ucapnya.

Kasus-kasus ini menimbulkan banyak spekulasi dan ketegangan di kalangan masyarakat Tanjung Jabung Barat. Dengan adanya tuduhan ini, baik Anwar Sadat maupun Hairan harus menghadapi tantangan besar dalam menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat.

Editor: Sebri Asdian