Tudingan dan Fakta Pengerjaan Jalan Belui Tinggi ke Dusun Tinggi, Sebenarnya Begini

Tudingan dan Fakta Pengerjaan Jalan Belui Tinggi ke Dusun Tinggi, Sebenarnya Begini

BEKABAR.ID, KERINCI - Pada era informasi yang begitu berkembang pesat seperti sekarang ini, peran jurnalis berkualitas sangat penting dalam menciptakan berita yang bermutu, kredibel, dan berkualitas. Jurnalis berkualitas memiliki tanggung jawab besar untuk menyajikan informasi yang akurat, objektif, dan dapat dipercaya kepada khalayak.

Seperti yang terjadi pada pemberitaan jalan di Desa Belui Tinggi, Kecamatan Depati VII hingga ke Dusun Tinggi, Kecamatan Siulak.

Terdapat banyak kekeliruan yang disampaikan, bahkan terindikasi menjustifikasi dengan menyeret nama-nama yang tidak berafiliasi pada substansi informasi.

Ketika dikonfirmasi, Kabid Bina Marga PUPR Kerinci Vidra Novianto mengatakan, sebenarnya lokasi pengerjaan itu ada di Belui Tinggi, Kecamatan Depati VII hingga ke Dusun Tinggi, Siulak. Jadi jalan asrama Brimob itu hanya untuk nama jalannya atau icon jalannya saja, sementara asrama Brimob nya belum ada. "Jadi bisa dikatakan icon dari jalan tersebut," ujarnya, Selasa (03/10/23).

Jalan tersebut, lanjut Vidra, merupakan jalan Lingkar Barat Kabupaten Kerinci yang tembusannya sampai ke arah Lintas Pesisir Selatan, Sumatera Barat. "Dan ini merupakan inisiatif pak bupati untuk menjadikan jalan itu sebagai salah satu jalan alternatif jika terjadi erupsi gunung nantinya," papar Vidra.

Persoalan penyeretan nama H Andi Putra Wijaya yang disebut sebagai kontraktor itu  menurutnya juga keliru. "Bukan beliau (H Andi Putra Wijaya, red) yang memiliki PT itu, jangan asal tuding, nanti bisa masuk ke pencemaran nama baik," ujarnya.

Vidra menambahkan, saat ini PPPK masih memeriksa bersama tim teknis dan tim labor. "Jadi dana pengerjaan itu belum 100 persen cair," ungkapnya.

Sementara, salah seorang pengawas pada pekerjaan tersebut Hendra Efendi kepada bekabar.id menyebutkan, jika pengawasan pada jalan tersebut juga sudah sesuai prosedur. "Mulai sejak awal pengerjaan, kita selalu stand by dilapangan, kalaupun ada kekeliruan dalam pengerjaan, tentu akan kita tegur," terangnya, Selasa (03/10/23).

Perihal tudingan kekurangan volume maupun kelas material, menurutnya itu diluar kapasitasnya. "Karena itu ranahnya tim auditor dan tim labor. Kalau pun ada, tentu kami menunggu rekomendasi dari tim tersebut," tukasnya.

Dirinya turut menyayangkan kurangnya akurasi dan fakta pemberitaan yang dinaikkan, bahkan terkesan merembet kemana-mana.

"Akurasi dan fakta yang teliti merupakan beban dipundak jurnalis jika ingin profesional dalam mencari informasi dengan berbagai sumber yang valid, menyelidiki dengan cermat, dan memverifikasi setiap fakta sebelum mempublikasikannya," tegasnya.

Dengan demikian, lanjut Hendra, jurnalis berkualitas memastikan bahwa berita yang disampaikan kepada publik adalah berdasarkan fakta yang akurat. "Dengan tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menjelaskan konteks dan memberikan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu yang kompleks," tukasnya. 

Persoalan jalan ini turut dipertegas oleh Bupati Kerinci Adirozal beberapa waktu yang lalu. Adirozal mengatakan, jalan yang menghadap ke timur ini melewati Batuhampar, Sungai Rengah, Sungai Betung Mudik, Sungai Betung Hilir, Suko Pangkat, Simpang Tutup dan masuk ke Sungai Beremas. "Kemudian juga melintasi Koto Rendah hingga ke daerah Gunung Selasih yang tembus ke jalan AS Kerinci - Pesisir Selatan," terangnya.

Jalan ini, kata Bupati Adirozal, sangat penting dibangun mengingat jalan alternatif Kerinci sangat minim, selain itu juga untuk peningkatan hasil pertanian, ekonomi dan pariwisata. 

"Sebelumnya banyak lahan tidur, sekarang lahan itu sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti berkebun, usaha dan kegunaan lainnya. Untuk itu saya sangat mengharapkan jalan yang sudah bisa diakses oleh kendaraan roda dua dan empat ini bahkan sebagian sudah teraliri listrik agar dijaga demi kemakmuran dan kemajuan Kerinci kedepannya," pungkas Adirozal. (seb)