Terungkap, Botol Miras Berbagai Varian Ditemukan Saat Malam Perkelahian Antar Pengunjung di Acara DJ Nxgastrobar, Pidana?

Terungkap, Botol Miras Berbagai Varian Ditemukan Saat Malam Perkelahian Antar Pengunjung di Acara DJ Nxgastrobar, Pidana?

BEKABAR.ID, KERINCI - Insiden perkelahian yang memecah suasana Idul Fitri di sebuah acara DJ yang diselenggarakan oleh Nxgastrobar pada Sabtu (13/04/24) dinihari ternyata mengungkap fakta yang mencengangkan. Di tengah keriuhan pertikaian antar kelompok, sejumlah botol Minuman Keras (Miras) ditemukan pada bar yang didiga berkedok resto & cafe itu.

Sumber bekabar.id menyebutkan, bahwa ketika kerumunan pengunjung pecah, Pemdes setempat bersama masyarakat segera merapat ke Nxgastrobar. Saat mereka memasuki lokasi, mereka menemukan berbagai jenis botol Miras. "Botol-botol tersebut, beragam jenisnya. Ada yang bening, ada yang hijau, semuanya ada," ungkap salah seorang sumber pada Minggu (21/04/24).

Kuat dugaan, kalau Miras turut dijual dan diedarkan oleh pihak Nxgastrobar. "Jika benar, pemilik dan pengelola Nxgastrobar bisa terkena pidana," imbuhnya.

Dia menyebutkan, selain Pemdes, peristiwa itu juga ditangani oleh Polsek Gunung Kerinci. Malam itu, dia membeberkan, pihak Pemdes langsung memberi penolakan yang dituangkan ke secarik surat. "Karena Nxgastrobar tidak taat peraturan yang disepakati antar warga setempat. Diantaranya perihal jam operasional yang sudah jauh larut malam, selain itu Pemdes menilai operasionalnya juga tidak dengan adat istiadat," terangnya.

Sebelumnya, atmosfer Idul Fitri di Nxgastrobar berubah menjadi kericuhan pada Sabtu (13/04/24) dinihari setelah diwarnai insiden perkelahian antar pengunjung saat musik DJ dimainkan. 

Sumber bekabar.id mengungkapkan bahwa perkelahian ini diduga dipicu oleh faktor senggol-menyenggol antar kedua kelompok yang hadir. "Diperkirakan kelompok yang berkelahi ini dalam keadaan terpengaruh Minuman Keras (Miras)," ucap sumber kepada bekabar.id, Sabtu (13/04/24).

Dia menyebutkan, mayoritas anggota kelompok yang terlibat dalam perkelahian tersebut berbadan kekar. "Badannya tegap berisi, ada belasan sampai puluhan orang yang terlibat," katanya.

Peristiwa ini turut disorot oleh Forum Pergerakan Mahasiswa Tanah Sekudung (FPMTS) Kerinci dan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Kerinci. 

Ketua Umum Forum Pergerakan Mahasiswa Tanah Sekudung (FPMTS) Kerinci, Sandri Aldian, menyebutkan jika Nxgastrobar melanggar perjanjian dengan Pemerintah Desa (Pemdes) serta masyarakat setempat.

"Dalam momen Idul Fitri, kita dikejutkan oleh aktivitas dan kejadian yang tidak pantas. Selain itu, perjanjian banyak yang sudah dilanggar, kalau tidak sanggup menjujung adat masyarakat setempat, angkat kaki saja, merusak!" serunya kepada bekabar.id, Selasa (16/04/24).

Sandri Aldian turut menyoroti efek dari aktivitas yang dilakukan oleh Nxgastrobar yang dinilainya tidak sesuai dengan adat istiadat dan berdampak merusak akhlak generasi muda. "Suasana Idul Fitri yang seharusnya dihormati tidaklah terjaga, karena Nxgastrobar dengan sengaja menyuguhkan hiburan malam berupa DJ dan banyaknya pengunjung yang diduga mabuk Miras, bahkan sampai terjadi perkelahian," bebernya.

Atas dasar ini, Sandri Aldian dengan tegas meminta agar Nxgastrobar segera ditutup. "Karena kami menilai Nxgastrobar tidak layak beroperasi lagi dalam wilayah Tigo Luhah Tanah Sekudung," ucapnya.

Pernyataan Sandri Aldian ini menunjukkan adanya keprihatinan serius dari kalangan masyarakat, terutama dari organisasi mahasiswa, terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh aktivitas yang dilakukan oleh Nxgastrobar. Hal ini juga menggambarkan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga moral dan etika di lingkungan mereka, terutama dalam menjaga suasana yang tenang dan damai, terutama dalam momen-momen sakral seperti hari raya Idul Fitri.

Dalam konteks yang lebih luas, hal ini menunjukkan pentingnya kesadaran kolektif dalam mempertahankan nilai-nilai budaya dan moralitas di tengah arus globalisasi yang semakin meluas.

Ketua Umum Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Kerinci, Nuri Hanif, S.Sos.I, turut mengangkat isu ini. Namun, tidak hanya tentang Nxgastrobar, melainkan juga segala bentuk tempat hiburan yang dianggap memiliki potensi merusak aqidah.

"Kami dengan tegas menolak keberadaan bar atau tempat hiburan di seluruh wilayah Kabupaten Kerinci yang berpotensi sebagai sumber kemaksiatan dan dapat merusak aqidah serta akhlak, terutama bagi generasi muda Kerinci," ungkapnya kepada bekabar.id, Sabtu (20/04/24).

Buya Nuri Hanif juga menegaskan pentingnya keterlibatan Pemerintah Kabupaten Kerinci dalam memberantas tempat hiburan yang dianggap berpotensi merusak.

"Kami mendesak agar Kepala Daerah Kabupaten Kerinci dan Kepala Desa di seluruh Kabupaten Kerinci bersatu dalam menolak keberadaan tempat-tempat maksiat di Bumi Sakti Alam Kerinci ini," tegasnya.

Sementara, Haditya Prayudi yang disebut-sebut sebagai pengelola resto & cafe itu, tidak memberikan tanggapan terhadap upaya konfirmasi yang dilakukan oleh bekabar.id melalui WhatsApp. 

Upaya konfirmasi juga telah dilakukan bekabar.id via DM akun instagram Nxgastrobar. Namun juga belum mendapat balasan.

Editor: Sebri Asdian