Sebut sebagai Inisiator Posko Pengungsian,Karang Taruna Dayang Indah dan Masyarakat Luruskan Opini Publik yang Dinilai Salah

Sebut sebagai Inisiator Posko Pengungsian,Karang Taruna Dayang Indah dan Masyarakat Luruskan Opini Publik yang Dinilai Salah

BEKABAR.ID, SUNGAIPENUH - Karang Taruna Dayang indah Desa Simpang 3 Rawang beserta Masyarakat Sekitar, gagas Posko Pengungsian bagi Masyarakat yang terkena dampak Banjir. Posko yang di inisiasikan oleh sekolompok pemuda/i Karang Taruna dan masyarakat ini berlokasi di Ex kantor DPRD kota sungai penuh, yang banyak membantu beberapa masyarakat yang tidak dapat lagi mendiami rumah yang telah terendam banjir.

Dilain hal sorotan dari beberapa media pemberitaan mencantumkan bahwa posko ini adalah posko induk yang di inisiasikan oleh kepemerintahan setempat, sebagai bentuk pemerhatian dari pemerintah, namun dengan tegas pemuda/i Karang Taruna Dayang Indah beserta Dengan Masyarakat sekitar menegaskan bahwa “Posko yang ada di kantor DPRD Bukanlah posko yang di dirikan oleh pemerintah Desa, bukan Juga posko yang di dirikan oleh pemerintah kecamatan, apalagi posko yang di dirikan oleh pemerintah kota. Ini murni posko swadaya. Swadaya = kekuatan (tenaga) sendiri.” Cuit sebuah akun Facebook bernama Wulan Fade salah seorang sekretaris umubKarang Taruna Dayang Indah desa simpang tiga rawang.

Lamban dan kelalaian pemeritah setempat pun menjadi penggerak dari gerakan pemuda/i Karang Taruna Dayang Indah dan Masyarakat sekitar, untuk menggagas posko yang sekarang juga menjadi tempat pengungsian dari masyarakat, “ Kita hanya di goreng oleh media atau mulut kemulut yang menyampaikan bahwa ini adalah posko induk. Padahal hanya di gagas oleh anak muda yang murni atas panggilan kemanusiaan.” Sambung akun Facebook Wulan Fade dalam sebuah cuitan menanggapi pemberitaan yang menyimpang baru-baru ini di medsos dan pertelevisian.

Berkenaan dengan hal ini juga harapan dari pemuda/i Karang Taruna Dayang Indah dan masyarakat sekitar, “Hal-hal yang berkaitan dengan kejadian kali ini jangan lah menjadi panggung pemerintah dalam menggunakan dan memanfaatkan musibah sebagai alat kepentingan politik, dan hanya ingin melambungkan nama salah satu pihak saja, namun haruslah melihat dari aspek kemanusiaan dan kepedulian sesama, pemerintah harusnya dapat bertanggung jawab penuh atas jabatan yang di amanah kan oleh masyarakat.” Tutup Indana Zulfa Kabid pemberdayaan perempuan Karang Taruna Dayang Indah dan juga salah satu warga simpang 3 rawang yang terkena dampak banjir.