Proyek Drainase Jalan Panglima Ganggu Kenyamanan Pengendara, Ketebalan yang Disinyalir Dikurangi Sampai Tak Cantumkan Pagu

Proyek Drainase Jalan Panglima Ganggu Kenyamanan Pengendara, Ketebalan yang Disinyalir Dikurangi Sampai Tak Cantumkan Pagu

Beberapa awak media melakukan investigasi proyek pengerjaan drainase di Jalan Panglima A Hamid. Foto tim bekabar.id

BEKABAR.ID, TANJABBARAT - Pengerjaan proyek akhir tahun yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) lagi-lagi menyisakan polemik di Tanjab Barat.

Pengerjaan yang terkesan dipaksakan selesai karena rentan waktu yang pendek, membuat hasil pengerjaan asal jadi.

Hal tersebut juga terjadi pada pengerjaan drainase di Jalan Panglima A Hamid, Kelurahan Tungkal II, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Berdasarkan investigasi dilapangan pada Rabu (28/12/22), proyek yang dikerjakan oleh CV Tri Putra Cont ini terlihat sembraut. Debu-debu material berterbangan mengganggu pengguna jalan.

Beberapa pengendara yang menggunakan motor terlihat menutup hidung dengan satu tangan agar tak terhirup debu. Bisa-bisa membahayakan memang, karena di situasi sebagian jalan yang tercecer bahan material itu bisa mengancam keselamatan pengendara akibat tergelincir.

Selain itu, pada papan merk pengerjaan tak mencantumkan pagu anggaran yang bisa-bisa saja melanggar UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Fajar, Wakil Ketua RT 10 membeberkan, penyebab debu bertebaran karena pada lokasi pengerjaan, jalan jarang disemprotkan air.

"Setahu saya cuma sekali semprot semenjak pengerjaan itu dilakukan, setelah itu tak pernah lagi," katanya kepada awak media, Rabu (28/12/22).

Ia mengaku sempat melihat spek pengerjaan, yang mana ketebalan yang ia lihat adalah 15 sentimeter. "Namun setelah diukur, ketebalannya cuma 12,5 senti," ucapnya.

Selain itu, dinding drainase yang dibangun menurut Fajar ada yang tidak lurus. "Dibawahnya kecil, semakin ke atas semakin besar," tuturnya.

Terpisah Kadis PUPR Tanjab Barat Apridasman ketika dikonfirmasi tak memberikan tanggapan. Beberapa pertanyaan yang dilayangkan via WhatsApp tidak digubris.

Untuk diketahui berdasarkan hasil penelusuran di LPSE Kabupaten Tanjung Jabung Barat, pagu anggaran pengerjaan ini berkisar 2,6 miliar. (seb)