BEKABAR.ID, TANJABTIMUR - Dunia yang semakin berkembang menuntut para petani untuk mengasah kreativitas dan keterampilan dalam mengolah lahan pertanian. Tak terkecuali materi pendukung pertanian seperti media tanam pupuk untuk mendukung percepatan pertumbuhan tanaman pertanian.
Melalui momen Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan ( KKN -K ) yang dilaksanakan pada provinsi Jambi 2021. Sebanyak 390 orang mahasiswa berasal dari 46 Perguruan Tinggi Negeri di seluruh Indonesia turun langsung berkontribusi di berbagai desa khususnya Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
KKN Kebangsaan kali ini mengangkat tema “Membangkitkan Nilai-Nilai Kebangsaan Dan Kebersamaan Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Agroindustri”. Dimana para peserta KKN Kebangsaan dituntut mengasah kreativitas membangun desa dengan pembangunan berbasis agroindustri.
L
Salah satunya terlihat dari program kerja Posko 16 berlokasi di Kelurahan Rantau Indah, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur ikut berinovasi memunculkan produk agroindustri baru pada kebutuhan dan perkembangan sektor pertanian.
Masyarakat kelurahan Rantau Indah memiliki pekerjaan umum berbasis pertanian, terutama pada komoditi sawit dan pinang. Pada potensi besar dari sektor pinang, posko 16 mencoba memanfaatkan peran limbah pinang sebagai media tanam berbasis pupuk organik.
Ide tersebut didapat dari penelitian salah satu peserta KKN kebangsaan Posko 16 Suliyani mahasiswi Agribisnis Universitas Jambi yang sebelumnya melakukan penelitian tentang pemanfaatan kulit pinang menjadi pupuk organik.
Melalui kerangka penelitian tersebut akhirnya di olah oleh kelompok mahasiswa dari berbagai universitas seluruh Indonesia yang tergabung dalam Posko 16 KKN Kebangsaan untuk mengeksekusi penelitian tersebut menjadi sebuah produk jadi yang diharapkan bisa membantu masyarakat setempat dalam meningkatkan pertanian.
"Persiapan praktek pembuatan Media Tanam Berbasis Pupuk dari Limbah Pinang dilakukan setidaknya dua hari. Memanfaatkan alat sederhana, mahasiswa posko 16 menyiapkan bahan-bahan pembuatan pupuk seperti biasanya," ungkap Suliyani
Menurutnya, di hari pertama pada Jumat 30 Juli 2021 lalu, dilakukan dengan penyiapan bahan-bahan pembuatan kompos dengan bahan kulit pinang. Berlanjut di hari kedua pada Sabtu 1 Agustus 2021 pagi, di isi dengan pencampuran bahan-bahan kompos yang telah disiapkan.
"Bahan yang telah di satukan kemudian menunggu penguraian selama 2 minggu," ucapnya.
Dalam pelaksanaan program kerja posko tersebut juga disambut baik oleh pihak kelurahan yang mana pelaksanaan pembuatan kompos ditinjau langsung oleh bapak dan ibu lurah kelurahan Rantau Indah.
Pupuk organik sendiri adalah media tanam yang berasal dari penguraian bahan-bahan organik dari alam seperti tanam-tanaman dan kotoran hewan.
Andreadi Ramadan selaku ketua posko 16 KKN Kebangsaan menyebutkan, untuk kedepan diharapkan pemanfaatan pupuk kompos yang memanfaatkan limbah kulit pinang yang tak terpakaiakan terus berlanjut
"Melalui program kerja Posko 16 dalam pembuatan media tanam pupuk organik berbasis limbah kulit pinang," kata dia.
Ia berharap, hal tersebut tidak hanya dapat diproduksi dan digunakan petani kelurahan Rantau Indah dalam media tanam untuk kesuburan tanah. "Namun juga diharapkan dapat mengurangi limbah sampah di kelurahan Rantau Indah dan menjadi geliat potensi ekonomi industri baru khususnya di kelurahan Rantau Indah," tuturnya. (red)