Lion Air JT603 Gagal Lepas Landas di Bandara Sultan Thaha, Ratusan Nyawa Nyaris Terancam

Lion Air JT603 Gagal Lepas Landas di Bandara Sultan Thaha, Ratusan Nyawa Nyaris Terancam

BEKABAR.ID, JAMBI - Insiden serius terjadi di Bandara Sultan Thaha Jambi pada Kamis sore, 10 April 2025. Sebuah pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT603 tujuan Jakarta tertahan di landasan pacu. Kejadian itu nyaris membahayakan ratusan nyawa penumpang yang berada di dalam kabin.

Para penumpang terpaksa tertahan di ruang tunggu setelah pesawat gagal lepas landas pada jadwal keberangkatan pukul 14.30 WIB. Berdasarkan informasi yang diterima, insiden tersebut diduga dipicu oleh melelehnya salah satu ban pesawat saat akan take-off. Panasnya suhu permukaan aspal ditengarai menjadi penyebab utama. Bahkan, informasi lain menyebutkan bahwa landasan pacu mengalami kerusakan berupa lubang dan pelapukan struktur, yang memperburuk situasi.

"Ban pecah, penumpang pesawat Lion Air terdampar," ungkap seorang sumber di lokasi.

Selain pesawat Lion Air JT603, sejumlah jadwal penerbangan lain dari dan menuju Bandara Sultan Thaha juga mengalami keterlambatan akibat penutupan sementara landasan pacu.

General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi, Ardon Marbun, membenarkan bahwa kejadian tersebut terjadi karena permukaan landasan pacu yang melembung. “Bandara harus kami tutup sementara hingga pukul 17.30 WIB untuk melaksanakan proses evakuasi pesawat,” katanya, Kamis (10/04/25).

Ardon menambahkan, pesawat tidak sempat mengudara dan langsung dihentikan di tengah runway. Seluruh penumpang kemudian diturunkan dan diarahkan kembali ke ruang tunggu guna mempermudah penanganan. “Mulai pukul 18.00 WIB, runway sudah dapat digunakan kembali dan operasional bandara dibuka,” ujarnya.

Namun, insiden ini memantik kritik dari masyarakat dan kalangan aktivis. Danil Febriandi, seorang aktivis mahasiswa Jambi, menilai kejadian tersebut menunjukkan lemahnya pengawasan terhadap infrastruktur vital transportasi udara.

“Jika memang landasan pacu dalam kondisi rusak dan belum diperbaiki, ini adalah bentuk kelalaian serius. Apalagi sekarang masa arus balik Lebaran, lalu lintas penumpang sedang sangat tinggi,” tegasnya.

Danil mendesak agar otoritas penerbangan nasional turun tangan melakukan investigasi menyeluruh. "Jangan sampai bandara sebagai gerbang udara justru menjadi ancaman keselamatan. Keamanan dan kelayakan fasilitas harus menjadi prioritas," tegasnya.

Kejadian ini, lanjut dia, menjadi tamparan keras bagi pengelolaan bandara dan pemangku kebijakan di sektor perhubungan, terlebih di tengah meningkatnya volume penerbangan pasca-Lebaran. "Investigasi dan perbaikan menyeluruh sangat dinanti publik, sebelum insiden serupa kembali terjadi," tukasnya.

Editor: Sebri Asdian