Hikmah Maulid Nabi ; Muhammad SAW sebagai Role Models of Communication

Hikmah Maulid Nabi ; Muhammad SAW sebagai Role Models of Communication

0

Oleh : Ahmad Harun Yahya, M.Si

Muhammad SAW memiliki gaya komunikasi sebagai pemimpin dunia. Encyclopaedia of Britannica menyebut Muhammad SAW sebagai tokoh agama yang paling sukses di dunia. George Bernard Shaw dalam The Genuine Islam mengatakan €œsaya sudah mempelajari Muhammad sebagai sosok pribadi agung yang jauh dari kesan seorang anti-kristus, dia harus dipanggil €œsang penyelamat kemanusiaan.

Orang-orang yang mempelajari komunikasi pada tingkat akademis, tahu betul betapa banyak model dan teori komunikasi dengan tingkat kerumitan yang berbeda-beda. Namun, gaya komunikasi, proses interaksi yang baik dengan orang lain dapat diperoleh dengan mengetahui bagaimana cara Muhammad SAW berkomunikasi. Memang, kita belajar dari tradisi Muhammad, bahwa ia adalah orang yang paling mahir dalam berhubungan dengan orang lain. Dengan keterampilan yang luar biasa, Muhammad mampu berkomunikasi dengan kelembutan dan kesantunan, menembus semua kelompok kalangan, tua-muda, miskin-kaya.

Nabi Muhammad SAW adalah seorang komunikator ulung, setiap pesan-pesan yang disampaikannya baik verbal dan non verbal begitu membekas di hati para sahabat dan musuhnya sekalipun. Alkisah suatu saat ketika Aisyah r.a sedang dirumah menemani Nabi. Kemudian, sekelompok Yahudi sengaja mendatangi rumah Rasulullah Saw, hanya untuk menghinanya bahkan menyumpahinya mati. Dalam bahasa Arab, mereka mengatakan as-Sam alaik kepada Muhammad SAW.

€œHai Muhammad, Mati Saja Kau,€ begitu kurang lebih terjemahan as-Sam alaik yang dilontarkan sekolompok Yahudi pada Nabi.

Mendengar sumpah serapah ini, Aisyah sebagai istri Nabi tentu geram dan membalas ujaran mereka dengan setimpal. Asiyah berujar demikian,  as-Sam alaikum, wa laanakumullah wa ghadhiba alaikum. €œCelaka kalian, umat Yahudi. Semoga Allah melaknat dan membenci kalian.€

Apa respon Nabi? Apakah Nabi iku terpancing emosi Aisyah? Nabi justru berkata demikian kepada Aisyah, , mahlan ya Asiyah, alaiki bir rifqi wa iyyaki wal unf aw al-fuhsy. €œTenang Aisyah, tetaplah berperilaku lembut (kepada mereka), tak usah emosi dan berkata kotor,€ begitu nasihat Nabi pada Aisyah.

Merasa belum puas, Aisyah pun agak protes kepada Nabi, €œNabi, tidakkah engkau mendengar perkataan buruk mereka padamu?€

€œIya, saya dengar Aisyah. Biarkan saja Allah yang membalas. Kalau saya tidak zalim, insya Allah mereka yang akan terkena akibatnya sendiri dari doa buruk mereka.€

Kisah diatas memperlihatkan kepada kita, dalam kondisi dihina sekalipun Muhammad tetap memberikan feedback yang baik terhadap musuhnya. Muhammad adalah Role Models of Communication, ia sangat piawai berkomunikasi dalam konteks apapun dan dengan siapapun. Ia sangat mengerti pesan apa yang harus disampaikan, kepada siapa pesan tersebut disampaikan dan seperti apa pesan tersebut harus disampaikan.

Di kejadian lain, Nabi Muhammad SAW pernah melihat seseorang membuat kesalahan, ia tidak akan menghadapinya secara langsung di depan semua orang sehingga orang tersebut tidak merasa dipermalukan. Sebaliknya ia akan berkata, "Apa yang salah dengan orang-orang yang melakukan ini dan itu?" Nabi Muhammad SAW tidak pernah mempermalukan orang lain meskipun yang dilakukan orang tersebut adalah kesalahan.

Bukan berarti Muhammad SAW membiarkan kesalahan terjadi, akan tetapi Muhammad mempunyai pendekatan khusus dengan pola menasehati dengan lembut dan ramah.

Rasulullah SAW Bersabda: €œBarangsiapa Yang Ingin Dijauhkan Dari Neraka Dan dimasukkan Ke Surga Dan Kematian Mendatanginya Dalam Kondisi Dia Beriman Kepada Allah Taala Dan Hari Akhir, Maka Hendaklah Dia Bersikap Kepada Orang Lain Dengan Sikap Yang Ingin Dia Dapatkan Dari Orang Lain.€ (HR. Muslim No. 8442). Hadits tersebut telah disampaikan Muhamamad ribuan tahun yang lalu, sebelum teori dan model komunikasi berkembang pesat seperti saat ini. Dalam teori Komunikasi misalnya, seseorang akan sangat tertarik dan nyaman berkomunikasi dengan orang lain yang memiliki banyak persamaan dengan dirinya (Brendan Lynch, 2016) sehingga teknik komunikasi untuk membangun kesamaan dengan orang lain adalah memperlakukan orang lain sebagaimana mereka ingin di perlakukan (Dedi Mulyana; 2010). Semoga kita dapat mengambil hikmah dari peringatan maulid nabi Muhammad SAW ditahun ini dengan menjadikan Muhammad sebagai  Role Models of Communication.