Empat Guru Besar Kompak Mendaftar Bersama Sebagai Calon Rektor UIN STS Jambi

Empat Guru Besar Kompak Mendaftar Bersama Sebagai Calon Rektor UIN STS Jambi

BEKABAR.ID, JAMBI-Empat guru besar UIN Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi secara resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon rektor, Jumat (7/7). Keempat nama yang dimaksud di antaranya memang sudah diprediksi sejak awal oleh banyak orang. Mereka adalah Prof. Dr. Asad Isma, Prof. Dr. Maisah, M.Pd.I., Prof. Dr. Risnita, dan Prof. Dr. Samsu. 

Pendaftaran keempat calon ini dilakukan di ruangan aula panitia penjaringan bakal calon rektor UIN STS Jambi, sekira pukul 10.30 WIB, Jumat (07/7). Kedatangan keempat calon tersebut disambut oleh panitia penjaringan bakal calon rektor UIN STS Jambi.  

Pendaftaran yang dilakukan keempat calon ini tergolong menarik. Mereka menemui panitia penjaringan bakal calon rektor dan kompak mendaftar secara bersama-sama. Terlihat sekali kekompakan diantara keempatnya. Suasana pendaftaran pun dibarengi senda gurau dan gelak tawa di antara keempat bakal calon tersebut. 

Pemandangan ini memang tak lazim terjadi dan cukup menarik bila ditilik dari sejarah perjalanan pendaftaran bakal calon rektor UIN STS Jambi. Bila sebelumnya mendaftarkan diri secara sendiri-sendiri dengan didampingi para pendukungnya, pada suksesi kali ini justru berbeda. Keempat calon memang sengaja untuk mendaftarkan secara bersama untuk menunjukkan adanya harmonisasi dan kekompakan di internal UIN STS Jambi. 

Fasilitator empat calon Rektor UIN Jambi, Dr. Jamaluddin, mengungkapkan alasan keempat bakal calon rektor ini mendaftar bersama. Menurut dia, ini lebih karena hubungan komunikasi yang terjalin baik selama ini. 

"Kita tahu yang akan maju ya, Prof. Risnita, Prof. Maisah, Prof. Asad dan Prof. Samsu. Nah kebetulan kita kan punya komunikasi yang bagus dan silaturahmi yang tinggi," katanya. 

"Yang kedua. Kenapa kita buat ramai-ramai seperti ini? Sebenarnya kami ingin menciptakan kondisi yang terbuka terhadap pesta demokrasi di UIN Jambi, supaya tidak terpecah belah sesuai dengan motto pesta demokrasi yang riang gembira jangan terlalu mencekam," ujarnya lagi. 

Terkait memilih untuk mendaftarkan diri di hari Jumat pun, menurut dia, keempat bakal calon rektor yang mendaftar juga punya alasan khusus. 

"Kita sepakat untuk submit untuk pendaftaran pada hari yang berkah, pada hari Jumat tanggal 07, dengan harapan semoga bapak/ibu yang akan bertarung nanti diberikan kesehatan dan berkah, untuk memimpin UIN Jambi nantinya insya Allah berkah semua," ujarnya. 

Sementara itu, salah seorang bakal calon Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. Asad Isma, mengakui bahwa inisiasi untuk mendaftarkan diri secara bersama ini datang dari niat bersama. Hal ini sebagai upaya untuk terus menjaga kebersamaan dan kekeluargaan di lingkungan UIN STS Jambi. 

Menurut dia, sangat penting sekali adanya kebersamaan dan kekeluargaan terus dibangun. Ini demi kemajuan UIN STS Jambi ke depan. Karena, kata dia, tak elok rasanya bila pemimpin UIN STS Jambi ke depan tidak merangkul semua pihak. 

"Di dunia nyata ini tidak ada superman. Yang ada itu super team. Maka dari itu, kita berkomitmen ingin maju bersama. Membangun UIN STS Jambi ini tak bisa sendirian. Kita harus bersama-sama," ujarnya. 

Termasuk, kata dia, ke depan bagi siapapun yang terpilih sebagai Rektor UIN STS Jambi. Sangat penting untuk merangkul semua pihak dan konstentan lainnya. 

"Siapapun yang terpilih nanti kita berharap bisa menggerakkan semua potensi dan bersama-sama. UIN ini bisa semakin maju kalau kita bersama. Tidak ada kalah yang menang nanti. Yang ada adalah: UIN STS Jambi ini harus semakin maju. Maju secara bersama-sama. Semua warga UIN ini harus sama-sama merasakan memiliki UIN yang kita cintai ini," katanya. 

“Termasuk untuk program yang akan dilaksanakan nantinya. Bagi siapapun yang terpilih nanti, hendaknya juga wajib melanjutkan hal-hal baik dan berbagai program yang sudah dilaksanakan oleh rektor-rektor terdahulu. Termasuk dengan program yang sudah dijalankan oleh rektor saat ini, yakni Prof. Suadi,” ucapnya lagi. 

Untuk diketahui, keempat guru besar yang mendaftar secara bersama-sama merupakan tokoh yang cukup dikenal di publik, di samping memang sudah menyandang gelar guru besar dalam bidang ilmu masing-masing. Prof. Dr. Asad Isma, seperti diketahui merupakan Wakil Rektor II UIN STS Jambi yang juga merupakan salah seorang pentolan Nahdhatul Ulama (NU) di Provinsi Jambi dan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jambi. Di samping itu, semasa mudanya dia juga merupakan mantan ketua GP Ansor Provinsi Jambi, dan malang-melintang di berbagai organisasi kemasyarakatan lainnya di Provinsi Jambi, dari dulu hingga sekarang.  

Lalu, Prof. Dr. Risnita adalah seorang guru besar di bidang pendidikan dan saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah UIN STS Jambi. Di sisi lain, Prof. Dr. Samsu adalah mantan Dekan Fakultas Dakwah UIN STS Jambi dan semasa muda aktif di organisasi kemahasiswaan, yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan kini aktif mengajar di program pasca sarjana UIN STS Jambi dan aktif di organisasi alumni HMI, yakni KAHMI. Sedangkan Prof. Dr. Maisah, M.Pd.I., juga dikenal sebagai salah satu dosen dalam tenaga pengajar di program pascasarjana UIN STS Jambi, dan sebelumnya juga terlibat dalam berbagai kegiatan di eksternal UIN STS Jambi. Salah satunya, baru saja di menyelesaikan tugasnya menjadi salah seorang tim seleksi perekrutan KPU untuk tujuh kabupaten/kota di Provinsi Jambi. 

Salah seorang akademisi di UIN STS Jambi, Bahren Nurdin, mengatakan bahwa ajang pemilihan rektor UIN STS Jambi ini merupakan momen penting bagi komunitas akademik maupun bagi masyarakat umum, khususnya di Provinsi Jambi. Oleh sebab itu, dia sangat berharap ajang pemilihan kali ini dapat menyuguhkan kontestasi yang elegan, dan jauh dari tindakan negatif.  

“Saatnya bagi kita semua, terutama para akademisi, untuk menjadikan ajang pemilihan ini sebagai kompetisi kaum intelektual yang jauh dari hingar bingar politik ‘jahat dan kotor’ seperti adu domba antar kaum, menyebarkan kebencian antar sesama, dan praktik-praktik hitam lainnya. Sebagai kaum terpelajar, kita memiliki tanggung jawab moral pada anak-anak bangsa ini, dan kita harus tinggalkan sejarah yang baik dan bermartabat,” ujarnya. 

Menurut dia, pemilihan rektor haruslah berfokus pada integritas dan kepemimpinan akademik. Para calon rektor hendaknya menunjukkan kapasitas dan integritas mereka melalui gagasan, visi, dan program kerja yang inovatif. Lebih dari sekadar meraih kekuasaan, pemilihan rektor haruslah menjadi wadah untuk memajukan UIN STS Jambi, meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Dalam perjalanan ini, para calon harus menghindari ‘politik hitam’ yang dapat merusak integritas pribadi masing-masing konstestan dan citra lembaga. Tidak dapat dipungkiri, sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam terbesar di Provinsi Jambi, UIN Jambi memiliki marwah besar yang tidak boleh dirusak hanya karena perhelatan pemilihan pemimpinnya. Jika begitu jelas, tegas saya katakan, siapa pun nantinya, pada proses pemilihan ini menunjukkan politik-politik yang tidak sehat, merekalah yang tidak cinta pada institusi besar ini. Bertanggung jawablah pada ummat dan kepada Tuhan di akhirat nanti,” kata dosen yang tengah menjalankan pendidikan doktoral di Australia ini. 

Jangan sampai, kata dia, sejarah terulang, ada ribut-ribut dalam proses penjaringan rektor UIN STS Jambi.  

“Pemilihan rektor UIN STS Jambi harus menghasilkan sejarah yang baik dan bermartabat bagi lembaga ini. Saatnya kita tutup sejarah masa lalu yang selalu saja ‘ribut’ tak berkesudahan. Jika boleh meminta, pemilihan rektor kali ini benar-benar dengan cara-cara yang sehat dan akademis. Jangan ada lagi berita di media yang justru mencoreng nama UIN sendiri. Saya sangat yakin, mereka yang bertarung saat ini adalah orang-orang pilihan. Begitu juga para pendukung dan tim sukses, tidak perlu menunjukkan sikap berlebihan dan fanatisme buta sehingga berpecah belah. Ingat, kita satu ‘periuk nasi’!,” katanya.

Sesuai dengan pengumuman yang ada, tahapan pendaftaran bakal calon Rektor UIN STS Jambi berlangsung sejak 26 Juni-11 Juli 2023. Menurut keterangan Ketua Panitia Penjaringan Bakal Calon Rektor UIN STS Jambi sebagaimana dimuat di situs resmi UIN STS Jambi, Darul Hipni, menyebut bahwa ada beberapa tahapan yang harus dilewati tiap bakal calon rektor yang mendaftar.

“Yang pertama hari ini adalah pengumuman dan sosialisasi, selanjutnya pendaftaran, hasil penjaringan diserahkan kepada Rektor untuk selanjutnya diajukan ke Sidang Senat untuk pemberian pertimbangan oleh senat, kemudian senat dan panjer menyerahkan hasil ke Menteri Agama RI,” tahapan ini harus dijalankan dengan konsisten” katanya, Jumat (16/6), sebagaimana dimuat dalam situs resmi UIN STS Jambi, www.uinjambi.ac.id. (*)