Diduga Singgung Profesi Wartawan, AWI, PWI, SMSI Tanjab Barat Datangi RSUD Daud Arif Kuala Tungkal

Diduga Singgung Profesi Wartawan, AWI, PWI, SMSI Tanjab Barat Datangi RSUD Daud Arif Kuala Tungkal

0

BEKABAR.ID, TANJAB BARAT - Wartawan yang tergabung dari media cetak dan online Tanjab Barat datangi RSUD Daud Arif Kuala Tungkal terkait adanya oknum dokter yang berinisial DN menyinggung profesi wartawan, Kamis (12/03/20).

Beberapa perwakilan Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) Tanjab Barat sontak mengecam ocehan sang dokter yang dinilai tidak wajar dan ngawur tersebut.

Samsul, selaku ketua DPC Aliansi wartawan Indonesia (AWI) Tanjab Barat mengatakan, tidak lah etis jika seorang dokter yang berpendidikan tinggi seperti DN melontarkan ocehan seperti itu.

"Kita sangat menghargai itikat baik pihak RSUD dengan memediasi soal ini, namun sangat disayangkan yang bersangkutan (Dokter DN, red) tidak hadir. Karena yang punya persoalan bukan RSUD nya tapi oknum dokternya," sebut Samsul.

Menurutnya, tindakan dan ocehan DN adalah prilaku pribadinya bukan instansi. "Dia yang sebut wartawan dan LSM, maka dialah yang harus bertanggung jawab untuk mengklarifikasi hal itu, jangan lempar persoalan ke instansi," tegas Samsul.

Senada, salah seorang perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tanjab Barat juga turut mengecam ocehan yang dilontarkan oknum dokter DN yang terjadi pada beberapa hari lalu. "Ini kan sudah berkaitan dengan profesi, jadi DN harus minta maaf secara langsung kepada media," celutuknya.

Pada kesempatan yang sama, Perwakilan Aliansi Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Tanjab Barat juga menyayangkan sikap dan prilaku oknum dokter seperti itu.

"Persoalan dengan pasien JR tentunya menjadi kewenangan Pak Muhtar AB, tapi soal penyebutan wartawan dan LSM itu beda lagi, kita mendorong pihak RSUD untuk segera menyikapi persoalan ini," ujarnya.

Sementara itu, pihak RSUD Daud Arif melalui kabid pelayanan dr Hartati melalui kasi pelayanan dr Nani mengatakan, pihak RSUD telah menyikapi soal perseteruan dokter DN yang terjadi pada Senin (09/03/20) lalu.

"Kami sudah memanggil yang bersangkutan, termasuk juga keluarga pasien pada hari itu juga, kedua belah pihak hanya miss komunikasi saja, baik dari DN maupun keluarga pasien," terangnya.

Fakta lain yang di sampaikan kawan-kawan media ini, lanjutnya tentu akan menjadi perhatian khusus baginya dan akan segera disampaikan pada pimpinan RSUD.

"Semua masukan dan permintaan rekan media kita tampung, secepatnya akan kita sampaikan pada pimpinan, demikian juga proses sanksi etik dan lainnya segera kita lakukan," beber dr Nani.

Pihak RSUD juga akui kesalahan dari dokter DN dalam menjalankan tugas pada hari itu. "Dia ini kan baru tugas di sini dan juga belum tau jika rekomendasi untuk pengambilan obat rabies harus ada surat dari RSUD. Kita pastikan hal seperti ini tidak akan terulang lagi. Atas nama RSUD dan dokter DN kami minta maaf," pungkasnya.

Untuk diketahui, ocehan oknum dokter DN terjadi terhadap pasien JR dan suaminya Muhtar AB. Selain diduga mengeluarkan kalimat tidak pantas, DN juga sempat menyebut profesi wartawan dan LSM. (seb)