Deteksi Keberadaan Harimau yang Terkam Warga, BKSDA Jambi Pasang 6 Camera Trap

Deteksi Keberadaan Harimau yang Terkam Warga, BKSDA Jambi Pasang 6 Camera Trap

BEKABAR.ID, MERANGIN - Pasca terjadinya korban jiwa yang menewaskan dua orang warga, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah 1 Jambi menetapkan status katagori rawan konflik harimau dengan manusia.

Untuk mencegah terjadinya peristiwa yang mengenaskan terulang kembali, BKSDA memasang perangkap dan Camera Trap di wilayah Desa Air Batu, Desa Guguk, dan Desa Marus Jaya, Kecamatan Renah Pembarap.

"Ini (Harimau) harus ditangkap untuk menyelamatkan warga dari ancaman harimau dan supaya warga bisa beraktivitas," kata Kepala BKSDA Wilayah 1 Udin Ikhwanudin, Jumat (15/10/2021).

Udin Ikhwanudin menambahkan, Setiap desa di pasang dua perangkap dan dua camera trap, jadi ada enam perangkap dan enam camera trap yang terpasang untuk menangkap harimau tersebut. 

"Kita juga siapkan senjata bius untuk menembak harimau itu, jadi kita juga siapkan bius. Jadi itu upaya kita menangani konflik harimau," tambah Udin Ikhwanudin.

Selain itu, pihaknya juga membuat posko patroli bersama di Desa Marus Jaya dan untuk memburu harimu tersebut pihaknya membentuk tim bersama yang terdiri dari BKSDA, TNKS, KPHP Merangin, Kepolisian, dan TNI.

"Posko patroli bersama ini kita buat di Desa Marus, karena desa itu terletak ditengah-tengan mudah di jangkau dari Guguk dan Air Batu," ujarnya.

Terkait kondisi saat ini, pihaknya menghimbau agar warga Renah Pembarap tidak melakukan aktivitas di kebun. 

"Kita menghimbau masyarakat untuk tidak boleh beraktivitas di kebun dalam seminggu ini," katanya.

Terkait korban tewas dan luka karena terkaman harimau, disebut Udin Ikhwaludin pihaknya memberikan santunan untuk yang korban tewas dan bantuan biaya pengobatan bagi korban terluka.

"Ya, kita berikan santunan untuk dua korban yang tewas, warga Guguk dan juga Air Batu, sementara untuk warga Desa Marus yang terluka kita bantu biaya pengobatan," pungkasnya (Andi)