Pertanian Kerinci Kian Bergeliat, Puluhan Pengerjaan Irigasi dari Pusat Hidupkan Harapan Petani

Pertanian Kerinci Kian Bergeliat, Puluhan Pengerjaan Irigasi dari Pusat Hidupkan Harapan Petani

BEKABAR.ID, KERINCI - Pertanian di Kabupaten Kerinci kembali menunjukkan geliat baru. Di tengah upaya pemerintah daerah memperkuat ketahanan pangan dan produktivitas petani, kabar baik datang dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Puluhan paket pembangunan irigasi untuk lahan pertanian disetujui dan siap dilaksanakan di sejumlah titik di Kerinci.

Program ini bukan sekadar janji, melainkan hasil kerja kolaboratif antara Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kerinci bersama Dinas PUPR Kabupaten Kerinci, yang secara aktif mengajukan proposal melalui sistem resmi Kementerian PUPR. Menariknya, seluruh kegiatan tersebut akan dilaksanakan langsung oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI Jambi, lembaga yang memiliki otoritas teknis penuh dalam pembangunan jaringan irigasi.

Langkah ini menandai titik penting bagi sektor pertanian Kerinci. Dalam beberapa tahun terakhir, daerah yang dikenal sebagai lumbung hortikultura Jambi ini terus berupaya memperkuat fondasi infrastruktur pertaniannya. Saluran irigasi, yang selama ini menjadi persoalan klasik bagi petani, perlahan mulai dibenahi dengan dukungan lintas instansi.

“Kami sangat bersyukur, usulan yang kami sampaikan akhirnya direspons positif oleh pemerintah pusat. Ini menjadi bukti bahwa komunikasi dan sinergi yang baik antara daerah dan pusat bisa memberikan hasil nyata bagi masyarakat,” ujar Dapril, perwakilan Dinas TPH Kerinci.

Ia menegaskan, pembangunan ini murni merupakan program pusat yang pelaksanaannya berada di bawah BWSS Jambi. Dinas TPH dan PUPR Kerinci, katanya, hanya berperan pada aspek administrasi dan pengawalan teknis, memastikan agar daerah tak tertinggal dari kabupaten lain dalam hal dukungan infrastruktur pertanian.

“Ke depan, kami akan terus memperkuat koordinasi dan memperbaiki kualitas data usulan, supaya pembangunan irigasi lebih merata dan tepat sasaran. Semua ini untuk kesejahteraan petani Kerinci,” lanjutnya.

Di tingkat akar rumput, manfaatnya sudah mulai dirasakan. Sutarman, seorang petani di Kecamatan Siulak, menyebut program irigasi ini sebagai “angin segar” bagi petani yang selama ini kesulitan air saat musim tanam.

“Dulu kami harus menunggu hujan turun untuk menggarap sawah. Sekarang, dengan irigasi baru, kami lebih tenang dan hasil panen bisa meningkat,” ujarnya dengan wajah sumringah.

Bagi Sutarman dan ratusan petani lain, irigasi bukan hanya soal air, tapi juga soal harapan. Air yang mengalir di pematang sawah berarti kehidupan yang lebih baik, pendapatan yang stabil, anak-anak bisa sekolah lebih tinggi, dan roda ekonomi desa terus berputar.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Kerinci melihat keberhasilan ini sebagai sinyal bahwa pembangunan berbasis kolaborasi kini menjadi kunci utama kemajuan daerah.

Melalui dukungan pemerintah pusat dan kerja keras petani di lapangan, sektor pertanian Kerinci kini perlahan bertransformasi: dari yang bergantung pada alam, menuju sistem yang lebih terencana, produktif, dan berkelanjutan.

Di Bumi Sakti Alam Kerinci, geliat pertanian kini bukan hanya cerita lama tentang kesuburan tanah, melainkan tentang kebangkitan baru yang digerakkan oleh sinergi, data, dan tekad untuk maju bersama. (*)